Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo menyatakan keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) melalui hasil referendum tidak terlalu berdampak terhadap "emerging market".
"Brexit pengaruhnya ke Indonesia tidak terlalu besar karena lebih ke masalah stabilitas financial market dan sekarang kan yang naik dolar AS sama yen Jepang tapi emerging market kalau kita lihat dampaknya beberapa hari ini tidak kena dampak terlalu banyak," kata Kartika Wirjoatmodjo seusai mengikuti Rapat Umum Anggota Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) 2016 di Jakarta, Senin (27/6) malam.
Ia menilai kemungkinan mata uang yang akan terkena dampak dari Brexit adalah euro dan Poundsterling.
"Mungkin yang juga menguat dolar AS dan yen Jepang sama emas karena ada suatu "flight to quality" tetapi dampaknya ke "emerging market" kemungkinan tidak terlalu besar," kata Kartika yang baru saja terpilih menjadi Ketua Umum Perbanas 2016-2020 itu.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan dampak hasil referendum rakyat Inggris hanya berlangsung sementara dan tidak menimbulkan efek terhadap ekonomi nasional secara permanen.
"Pasar saham akan dengan cepat pulih kembali. Saat ini kita ditengah-tengah tidak terlalu tinggi dan tidak termasuk yang rendah," katanya.
Meskipun hanya berdampak sementara, Darmin memastikan pemerintah akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan meyakini kondisi fundamental ekonomi saat ini dalam keadaan stabil.
Dalam referendum yang dilakukan pada Jumat (24/6) pagi waktu setempat, sebanyak 52 persen rakyat Inggris menginginkan untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit).
Hasil referendum itu akan membuat Inggris menarik diri dari keanggotaan UE setelah bergabung selama 43 tahun.
Inggris menjadi negara pertama yang keluar dalam sejarah 60 tahun keberadaan kelompok Eropa tersebut.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016