Guangzhou (ANTARA News) - Australia yang diperkuat tim lapis kedua mempermalukan tuan rumah China 2-0, dalam pertandingan sepakbola persahabatan di Guangzhou, Sabtu.
Kekalahan telak di hadapan pendukung sendiri itu diperkirakan akan menjadi pukulan bagi China menjelang putaran final Piala Asia yang berlangsung Juli 2007 mendatang.
Tim tamu Australia yang kehilangan sederetan pemain bintang, sudah unggul ketika pertandingan baru berjalan delapan menit melalui Brett Holman.
Tuan rumah semakin tidak berdaya ketika pada menit ke-28, Mark Bresciano menambah keunggulan Australia menjadi 2-0.
Penyerang Manchester United, Dong Fangzhou, sempat membuat Cina bangkit pada babak kedua ketika berhasil membongkar pertahanan Australia untuk memberi peluang kepada Saho Jiayi dan Hang Peng, tapi peluang tersebut bisa digagalkan kiper Mark Schwarzer.
Dominasi Australia melalui kerjasama yang solid dalam baris pertahanan saat berhadapan dengan salah satu tim terkuat di Asia tersebut membuat mereka difavoritkan di Piala Asia.
Australia untuk pertama kalinya bergabung dengan Zona Asia dan Piala Asia 2007 akan menjadi turnamen pertama mereka.
"Pertandingan babak pertama sangat meyakinkan, kami bermain persis seperti saat latihan minggu ini dengan mengalirkan bola ke arah Mark Viduka sesering mungkin," kata pelatih Australia, Graham Arnold.
"Pada babak kedua, saya kira kami sudah banyak belajar saat menghadapi situasi. Secara keseluruhan kami puas dengan penampilan kami," katanya, seperti dilaporkan AFP.
Bagi Cina, kekalahan tersebut juga semakin menambah tekanan kepada pelatih Zhu Ghanghu, yang mobilnya diserang penonton yang marah saat ia meninggalkan lapangan beberapa waktu lalu.
Meski kalah, Ghanghu menegaskan bahwa timnya sudah memperlihatkan peningkatan dalam mengontrol bola dan melakukan takling.
"Kami bisa belajar banyak dari pertandingan ini untuk menghadapi Piala Asia dan kami yakin bisa tampil lebih baik di masa datang," katanya.
Australia mengawali ancaman bagi Cina melalui bintang Middlesbrough Mark Viduka yang membuat kiper Li Leilei harus bekerja keras melalui tendangan keras dari jarak jauh.
Malapetaka bagi tuan rumah akhirnya terjadi pada menit kedelapan ketika Carl Valeri memberikan umpan kepada Bresciano dari arah kanan. Bresciano kemudian meneruskan umpan kepada Holman yang berdiri bebas di dalam kotak penalti.
Penampilan tuan rumah bertambah kacau dan akibatnya, pada menit ke-28 pemain tengah klub Palermo, Bresciano, memperbesar keunggulan Australia menjadi 2-0.
Pada babak kedua, Cina tampil berbeda ketika pemain pengganti Dong dan Shao mampu menjalin kerjasama dan nyaris mencetak gol balasan.
Penonton tampak mulai bersemangat untuk memberi dukungan kepada tim mereka, namun ketatnya pertahanan Australia membuat Cina gagal memanfaatkan berbagai peluang.
Sebaliknya bagi Australia, kemenangan tersebut setidaknya bisa menjadi penambah semangat menghadapi Piala Asia saat bersaing di penyisihan grup dengan Irak, Thailand dan Oman.
Sementara Cina, runner-up Piala Asia 2004, diperkirakan harus bekerja keras untuk lolos dari penyisihan grup dan harus bersaing dengan Iran, Uzbekistan dan Malaysia.
Bagi Australia, inilah kemenangan pertama sejak Oktober lalu ketika mengalahkan Bahrain 2-0 di penyisihan Piala Asia. Sementara Cina sebelumnya belum terkalahkan di enam pertandingan penyisihan Piala Asia. (*)
Copyright © ANTARA 2007