Sekitar 500 orang keluar di tengah terik matahari musim panas demi menghadiri parade penghormatan untuk kambing tersebut, simbol tradisional desa yang terletak di utara tersebut.
Ini adalah kali pertama bagi pemilik Demyte, pensiunan dokter hewan berusia 74 tahun Ferdinandas Petkevicius, menang setelah mengikuti kontes tersebut selama enam tahun.
"Satu-satunya yang tidak kami siapkan untuk kontes ini adalah kami tidak pakaikan dia cat kuku, karena kami pikir sudah akan terlambat," kata Petkevicius, memegangi rantai kambing putih dengan tutul-tutul hitam yang dihias dengan dua mawar di kepalanya.
Enam kambing yang dipercantik dengan bunga-bunga berparade di karpet merah sebelum penjurian dilakukan oleh anggota parlemen lokal, kepala sekolah dan petani mentimun.
Beberapa kambing tidak mau berjalan sampai harus digendong oleh para pemiliknya.
Para pemenang lomba mendapat hadiah berupa kue, madu, buku dan kupon pangkas rambut sebelum mereka meninggalkan karpet merah yang kemudian bernoda.
Acara kontes kecantikan itu juga meliputi marching band, para penari dengan kostum indah, serta "raja" dan "ratu" menjelang upacara.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
