Semarang (ANTARA News) - Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jawa Tengah menyatakan pengiriman barang ke luar negeri meningkat antara 20 dan 30 persen.
"Sebetulnya peningkatan volume pengiriman ini tidak berhubungan dengan peningkatan permintaan saat Lebaran. Akan tetapi, berkaitan langsung dengan liburan Lebaran," kata Wakil Ketua Asperindo Bidang Internasional Elvis Wendry di Semarang, Minggu.
Menurut dia, aktivitas pengiriman ke luar negeri lebih awal karena pada saat Lebaran mendatang produksi terhenti sementara waktu. Begitu pula, dengan aktivitas pengiriman barang.
Oleh karena itu, produksi dipercepat agar tidak terjadi keterlambatan pengiriman. Kondisi tersebut berdampak pada tingginya volume pengiriman melalui perusahaan jasa pengiriman barang.
Menurut dia, saat ini merupakan puncak peningkatan pengiriman barang. Untuk memastikan pengiriman tepat waktu, libur hanya dilakukan pada saat tanggal merah. Setelah itu, pengiriman dilakukan secara normal.
Sejauh ini, kata Elvis, pengiriman barang melalui Asperindo paling banyak dilakukan ke Hong Kong. Untuk jenis barang yang dikirimkan, di antaranya furnitur dan garmen. Selanjutnya untuk impor, jenis barang yang paling banyak dikirim salah satunya asesoris garmen.
"Untuk pengiriman seluruhnya, dilakukan melalui udara. Jadi, untuk waktu yang dibutuhkan, lebih cepat dibandingkan pengiriman melalui laut," katanya.
Sementara itu, pihaknya tidak mengkhawatirkan kendala pengiriman barang, khususnya saat pengiriman melalui jalur darat.
"Kalau sekarang kan untuk ekspor impor tidak ada imbauan untuk batasan jam aktivitas dari Pemerintah, selama arus mudik aktivitas ekspor impor tetap berjalan seperti pada hari normal," katanya.
Pewarta: Aris W Widiastuti
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016