Jakarta (ANTARA News) - Pelatih tim nasional Republik Irlandia, Martin O'Neill, tak menyembunyikan kekecewaannya lantaran tim besutannya harus tersingkir dari babak 16 besar Piala Eropa 2016 setelah ditaklukkan tuan rumah Prancis 1-2 di Stadion Parc OL, Lyon, Minggu.


"Wajar kami kecewa setelah situasi yang berhasil kami ciptakan terlebih jika anda melihat gol-gol yang masuk ke gawang kami," kata O'Neill selepas pertandingan sebagaimana dilansir laman resmi UEFA.


Irlandia sebelumnya memperoleh keunggulan berkat penalti Robbie Brady pada menit kedua namun keadaan berubah setelah Antoine Griezmann menyamakan kedudukan pada menit 57 dan sepenuhnya membalikkan keadaan pada menit 61.


"Jika saja Prancis tak mencetak gol 6-7 menit lagi --dan saya tahu itu waktu yang cukup lama-- mungkin mereka akan dilanda kepanikan." kata O'Neill.


Meski demikian O'Neill menyadari timnya sudah tersingkir dan ia tidak punya pilihan lain kecuali mengapresiasi para pemainnya yang berjuang sekuat tenaga di tengah lapangan serta para pendukung mereka yang tak henti memberi dukungan.


"Para pemain tidak bisa mengerahkan kemampuan lebih dari ini, tidak ada lagi. Turnamen ini sangat luar biasa bagi para pemain, juga pemain muda yang mengambil bagian hingga babak ini dan tentu saja bagi para pendukung," kata O'Neill.


"Para pendukung sangat luar biasa sepanjang empat pertandingan yang kami mainkan dan mereka tak berhenti memberikan semangat tambahan bagi para pemain sepanjang turnamen. Saya sangat bangga dengan mereka, yang telah melakukan hal luar biasa untuk negaranya," pungkas O'Neill.


Irlandia yang melakoni penampilan ketiga kali mereka di putaran final Piala Eropa itu mencatatkan rekor baru bagi mereka sendiri, untuk pertama kalinya lolos dari fase penyisihan grup.


Bahkan Irlandia melakukannya dengan cara yang tidak bisa diremehkan, menumbangkan Italia 1-0 di laga pamungkas penyisihan Grup E.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016