"Bila perlu, petugas resmi juga menggunakan identitas jelas dan terdaftar di kami agar memudahkan masyarakat sekaligus pengawasan," kata Kepala Bidang Operasi Pengendalian Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Minggu.
Dikatakan, masalah percaloan tiket ini menjadi atensi Dishubkominfo setiap tahunnya, karena hal itu merugikan para penumpang.
"Kasihan penumpang, mengetahui ternyata tiket yang dibeli adalah tiket bodong saat jadwal keberangkatannya," ujarnya.
Kepala Dishubkominfo Kota Mataram H Khalid sebelumnya telah mengimbau pemudik lebaran tahun 2016 di kawasan Terminal Mandalika untuk membeli tiket di loket resmi.
"Imbauan ini sudah mulai kami sampaikan melalui pengeras suara di lingkungan Terminal Mandalika sebagai upaya mengingatkan pemudik," katanya.
Upaya itu, katanya sebagai salah satu bagian untuk mencegah calo penjualan tiket yang tidak resmi yang selama ini sering "menghantui" dan merugikan pemudik.
Selain itu, masyarakat diminta selalu waspada dan mengantisipasi dini agar tidak ditipu serta kasus-kasus lainnya yang dapat merugikan pemudik.
Di samping masalah calo tiket, faktor keamanan juga menjadi atensi jajaran Dishubkominfo Kota Mataram, untuk itu pihaknya telah menyiapkan tim terpadu yang berasal dari berbagi unsur terkait.
Unsur itu antara lain, TNI/Polri, Dinas Kesehatan, Badan Narkotika Nasional Kota Mataram, Jasa Raharja, serta Organisasi Angkutan Darat yang bertugas menekan seminimal mungkin aksi kejahatan di Terminal Mandalika.
"Posko monitoring terpadu ini dimulai dari H-7 hingga H+7 Idul Fitri 1437 Hijriah, yang merupakan puncak arus mudik dan arus balik," sebutnya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016