dan ternyata benar adanya telah terjadi penyanderaan
Jakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Laut menelusuri kebenaran kabar WNI yang menjadi awak kapal TB Charles yang saat ini sudah sandar di Dermaga umum Semayang, Balikpapan yang setelah ditelusuri kabar itu ternyata benar.

Sebelumnya kapal ini ditemukan KRI Multatuli-561 unsur Guspurlatim dan dikawal menuju Samarinda yang kemudian dilanjutkan dikawal oleh KRI Kerapu-821 unsur Guskamlatim menuju Balikpapan.

"Ketika terjadi ketidakjelasan berita penyanderaan tersebut Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi menginstruksikan unsur gelar segera untuk menemukan kapal TB Charles tersebut untuk verifikasi, dan ternyata benar adanya telah terjadi penyanderaan," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto di Jakarta, Minggu.

Baca Juga : Menlu nyatakan tujuh ABK Indonesia disandera di Filipina

Setelah TB Charles sandar di dermaga Semayang, Sabtu (25/6), Lantamal XIII, Guskamlatim dan Lanal Balikpapan mengidentifikasi awak Tug Boat yang kembali ini.

Kejadian itu, kata Edi, bukan di wilayah yurisdiksi Indonesia, namun TNI AL tetap melakukan operasi dan patroli sesuai tugas pokoknya.

Menurut TNI AL, pada Sabtu 18 Juni 2016, TB. Charles berangkat dari Pelabuhan Cagayan De Oro di Filipina menuju Samarinda dengan 13 orang ABK.

Di dalam perjalanan, pada Senin (20/6) pukul 11.30 WIB di Laut Jolo kapal ini dibajak oleh dua perahu dimuati empat sampai lima orang, salah satu diantara mereka menggunakan bahasa Melayu dan membawa senjata api laras panjang.


Baca Juga : Pemerintah akan lakukan terbaik untuk bebaskan sandera di Filipina

Para pelaku kemudian menculik tiga ABK yaitu Kapten kapal ery Arifin (nahkoda), Muh. Mahbrur Dahri (KKM) dan Edy Suryono (Masinis II). Pembajak juga merampas semua alat komunikasi kapal.

Setelah kejadian itu, kapal tersebut dilepas dan melanjutkan perjalanan dengan sisa ABK 10 orang.

Dalam perjalanan hanya berselisih waktu 1 jam 15 menit dengan kejadian pertama, kapal TB Charles 001 kembali dibajak oleh kelompok lain dengan menggunakan 3 perahu yang masing-masing memuat 8-10 orang.

Dari informasi yang diperoleh, pembajak ini menggunakan bahasa Inggris. Dengan kasar dan arogan, bersenjatakan senapan laras panjang dan pistol, mereka kembali menculik empat ABK yaitu Ismail (mualim I), Robin Piter (juru mudi), Muhammad Nasir (masinis III), dan Muhamad sofyan (Oilman).


Baca Juga : Tugboat Charles diduga melintas di zona konflik

Setelah menculik awaknya, kelompok ini melepaskan TB Charles dengan sisa enam ABK yaitu Andi Wahyu (Mualim II), Syahril (Masinis IV), Albertus Temu Slamet (Juru Mudi), Reidgar Frederik Lahiwu (Juru Mudi), Rudi Kurniawan (Juru Mudi) dan Agung E. Saputra (Juru Masak).

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016