Malang (ANTARA News) - Anak-anak yatim dan piatu yang saat ini diasuh di panti asuhan bisa menempuh pendidikan tinggi secara gratis di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Budi Utomo (IBU) mulai tahun akademik 2016-2017.
Ketua Pengembangan IKIP Budi Utomo Malang Dr Nurcholis Sunuyeko di Malang, Jawa Timur, Minggu, mengemukakan kuota untuk anak-anak yatim piatu tersebut sekitar 20 persen dari jumlah keseluruhan mahasiswa baru yang diterima, yakni sebanyak 1.000 mahasiswa.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya kuota 20 persen ini kami berikan kepada warga kurang mampu, sekarang kami coba berikan untuk anak-anak yatim dari berbagai panti asuhan yang berminat dan benar-benar ingin melanjutkan pendidikan tingginya," kata Nurcholis di hadapan puluhan anak yatim dan pengasuh Panti Asuhan Mubarrot NU Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Menurut Nurcholis, anak-anak yatim yang mau melanjutkan pendidikannya di jenjang perguruan tinggi dan menjadi guru, IKIP Budi Utomo akan memfasilitasi hingga mereka lulus tanpa dipungut biaya sepeserpun.
"Sebenarnya mengentaskan anak-anak yatim dan kurang mampu untuk tetap bisa mengenyam pendidikan itu adalah tugas negara, tetapi kami sebagai warga negara, juga ingin berpartisipasi membantu mereka untuk mewujudkan keinginan dan cita-citanya tanpa harus membebani mereka dengan berbagai biaya," urainya.
Ia mengatakan pihaknya akan terus berupaya mencari calon-calon mahasiwa dari kalangan anak yatim dengan menggelar safari ke sejumlah panti asuhan, di samping memberikan bantuan kepada mereka.
"Tahun ini, kami memang mengubah program kami, kalau sebelumnya anak-anak yatim dari berbagai panti asuhan kami undang ke kampus, pada Ramadhan tahun ini kami yang mengunjungi mereka," ucapnya.
Safari ke panti asuhan tersebut, lanjutnya, juga sebagai wujud syukur kampus yang tetap menjadi pilihan calon mahasiswa yang ingin menekuni profesi pendidik. "Dari kuota 1.000 mahasiswa baru pada tahun ini, sekarang sudah lebih dari 700 yang mendaftar," kata Nurcholis.
Nurcholis mengakui bahwa kuota mahasiswa baru pada tahun akademik 2016-2017 menyusut dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun-tahun sebelumnya jumlah mahasiswa baru yang diterima sebanyak 1.500, tahun ini turun menjadi 1.000.
"Penyusutan jumlah mahasiswa baru ini semata-mata untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran maupun lulusan, disamping menyesuaikan dengan rasio dosen dengan mahasiswa. Harapan kami kualitas lulusan kami bisa jauh lebih baik lagi," katanya.
Sementara itu, dua anak yatim dari panti asuhan Mubarrot Ngadilangkung yang dikunjungi tersebut akan lulus tahun depan dan tahun berikutnya. Keduanya dijamin bisa masuk IKIP Budi Utomo secara gratis hingga lulus kuliah.
(T.E009/B/I007/I007) 26-06-2016 11:52:08
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016