Kegiatan yang disponsori Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) untuk Australia Barat itu turut didukung oleh Komunitas Muslim Indonesia dan berbagai komunitas kedaerahan di Perth.
Untuk tahun ini, panitia bersama juga telah menjalankan syiar Ramadan untuk sekitar 10 keluarga muslim Indonesia di wilayah Busselton dan Margaret River.
Setiap Sabtu, kegiatan buka puasa bersama di Perth menghadirkan ustad yang berbeda. Mereka sebagian diundang dari Indonesia oleh beberapa organisasi masyarakat, dan yang lain adalah ustad Indonesia yang sudah berdomisili di Perth.
Menurut Wakil Konsul Informasi dan Bidang Sosial KJRI Perth Ririn Dwi Fitriani, rata-rata kehadiran mencapai 300-400 orang termasuk anak-anak.
"Acara buka puasa ini mengobati kerinduan akan suasana Ramadan di Tanah Air. Bukan hanya dari segi makanannya saja yang sangat khas Indonesia, tetapi juga ceramah berbahasa Indonesia membuat saya menjadi mudah mengetahui isi yang disampaikan," kata Malikus Senoadi, peserta buka puasa di Bentley Community Center.
Acara dimulai pukul 16.30 waktu setempat atau sekitar 15.30 WIB, dengan takjil yang beragam, mulai dari kurma, kolak, kue basah seperti klepon, bubur ketan hitam, kue lumpur, hingga jajaran kue kering berupa tahu isi, risol, dan dadar gulung.
Kegiatan dilanjutkan dengan ibadah shalat Maghrib berjemaah dan menyantap hidangan utama soto ayam, lengkap dengan kerupuk udang dan sambal.
Selain menikmati kebersamaan dengan sesama warga Indonesia yang merantau ke Perth, para peserta buka puasa juga mendapatkan tausyiah dari ceramah agama oleh Imam Abdul Jalil Ahmad.
Imam asal Aceh, Indonesia, yang telah puluhan tahun tinggal di Australia itu memaparkan ikhwal turunnya Alquran pada bulan Ramadan dan keutamaan Lailatul Qadar.
Ceramah Imam Mesjid Hepburnheights itu disampaikan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Puasa di Perth berdurasi kurang dari 12 jam pada musim dingin ini. Dimulai pukul 5.45 dan berakhir pukul 17.23, sementara suhu berkisar 7-17 Celsius.
Pewarta: Ella Syafputri
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016