Jakarta (ANTARA News) - Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) Indonesia-Timor Leste mengundang 18 orang pihak terkait dari peristiwa sebelum dan sesudah jajak pendapat 1999 di Timor Timur (kini Timor Leste) pada dengar pendapat terbuka II di Jakarta, 26-30 Maret 2007. "Pihak terkait yang dihadirkan berasal dari kedua belah pihak, Indonesia dan Timor Leste, dengan kategori konteks masa transisi, terduga pelaku dan saksi korban," kata Ketua KKP Indonesia, Benjamin Mangkoedilaga di Jakarta, Sabtu sore. Ke-18 orang pihak terkait yang dihadirkan adalah mantan Presiden RI BJ Habibie, Uskup Carlos Felipe Belo, Mayjen TNI (Pur) Zacky Anwar Makarim, Mayjen TNI (Pur) Adam Damiri, Mayjen TNI Suhartono Suratman, Galuh Wandita, Domingos Soares, Mateus Maia, Edmundo Conceicao, Martinho Fernandes, Eurico Guterres, Jose Afat, Sera Malik, Joanica Belo, Esmeralda Dos Santos, Nonato Soares, Adelino Brito dan Fares Da Costa. "Dengar pendapat II ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pencarian dan virifikasi fakta guna melaksanakan mandat KKP dalam mengungkapkan kebenaran terkait dengan peristiwa 1999 di Timor Leste dalam rangka memperkokoh persahabatan antara kedua bangsa dan negara," katanya. Menurut Benjamin, kegiatan dengar pendapat itu diharapkan akan membantu KKP untuk menggali dan mendapatkan pemahaman yang lebih utuh dan lengkap baik mengenai latar belakang dan konteks rangkaian peristwia 1999 maupun hakekat dan fakta-fakta peristiwa itu. "Hasil dari jajak pendapat ini kemudian akan dikaji pelajaran apa yang bisa diambil dari peristiwa itu," ujarnya. Mengenai acara dengar pendapat yang diselenggarakan di Hotel Crowne Jakarta, Benjamin menjelaskan bahwa pilihan itu diambil demi alasan kenetralan dan keterbukaan. "Sebagian besar acara dengar pendapat bersifat terbuka sehingga siapapun boleh hadir dan untuk kenetralan diselenggarakan di hotel, namun karena tempat terbatas hanya sekitar 300-350 orang maka diutamakan undangan," katanya. Walaupun begitu, lanjut dia, hasil dari dengat pendapat akan disampaikan secara langsung kepada masyarakat luas melalui media massa. Sementara itu salah satu anggota KKP Timor Leste Jacinto Alves mengatakan bahwa hanya merupakan satu bagian dari keseluruhan proses pencarian kebenaran.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007