Manado (ANTARA News) - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan total kerugian sementara akibat banjir, tanah longsor dan gelombang pasang di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara diperkirakan mencapai Rp57,09 miliar.
Sutopo menjelaskan, bencana banjir, tanah longsor dan gelombang pasang berlangsung sejak tanggal 20-21 Juni 2016 menghantam beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Tahuna, Kecamatan Tahuna Barat, Kecamatan Tahuna Timur, Kecamatan Manganitu, Kecamatan Kendahe, Kecamatan Tamako, Kecamatan Manganitu Selatan dan Kecamatan Tatoareng.
Bencana ini mengakibatkan lima orang meninggal, empat orang dinyatakan hilang, serta tiga orang mengalami luka berat.
Selanjutnya, sebanyak 133 unit rumah rusak berat, 23 unit rumah rusak sedang dan 69 unit rumah rusak ringan.
Sejumlah infrastruktur juga mengalami kerusakan di antaranya sebanyak empat unit jembatan, ruas jalan sepanjang dua kilometer yang mengakibatkan dua kelurahan terisolasi, sarana air bersih, serta talud pengaman sungai.
Begitupun dengan fasilitas pemerintah yaitu sebanyak satu unit sekolah rusak berat, tiga unit sekolah tergenang tanah longsor, dua unit rumah ibadah rusak berat, satu unit pasar desa rusak berat, serta satu unit bank sampah rusak berat.
Dia menambahkan, pascabencana sebanyak 513 kepala keluarga atau 1.917 masih diungsikan ke sejumlah tempat yaitu Gereja Moria Kelurahan Kolongan Akembawi, Gereja Lohongtulumang, Gereja Sion Kelurahan Kolongan Beha, rumah penduduk Kelurahan Kolongan Beha Baru, SD GMIST Sion Beha, rumah penduduk Kelurahan Tapuang dan Kelurahan Enempahembang.
Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016