New York (ANTARA News) - Keturunan ilusionis dunia Harry Houdini menginginkan agar tubuh sang pesulap dibongkar kembali untuk diotopsi guna mengetahui kepastian apakah Houdini meninggal karena diracun 81 tahun lalu.
Houdini yang terkenal dengan kemampuannya melepaskan diri dari ikatan rantai dengan jaket yang mengikat dan berada didalam peti yang terkunci meninggal tahun 1926 di Detroit, Michigan namun ia dikuburkan di taman makam Machpelah di Queens, New York
Tak ada otopsi dilakukan saat itu namun penyebab kematiannya dikatakan akibat usus buntu yang pecah karena pukulan keras di bagian perut.
Namun salah satu cucu Houdini George Hardeen seperti dilansir Reuters meyakini kakeknya itu meninggal akibat dibunuh oleh sekelompok ilusionis yang mengaku dapat berkomunikasi dengan arwah namun Houdini mengatakan kelompok tersebut hanya membohongi penonton saja.
Apabila permintaan untuk membongkar kembali makam Houdini dikabulkan, Hardeen merencanakan untuk meminta bantuan tim forensik memeriksa apakah ada sejumlah bukti kemungkinan Houdini yang namanya terus diingat orang walau berpuluh tahun setelah kematiannya itu dibunuh seperti yang selama ini diyakini keluarga.
Pengacara Joseph Tacopina, seorang pengacara terkenal di New York dengan bayaran 750 dolar AS per jam akan membantu Hardeen dalam upaya mengungkap kematian pamannya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007