"Ketidakpuasan yang kita lihat di Inggris juga ada di negara-negara lain, termasuk negara saya sendiri," katanya kepada wartawan saat ia meninggalkan Den Haag untuk menghadiri pertemuan puncak para pemimpin Eropa di Brussel.
"Ini harus menjadi stimulus untuk reformasi lebih lanjut, kesejahteraan yang lebih."
Baca Juga : UE harus kerja keras untuk jaga persatuan setelah Brexit
Rutte, yang Partai Liberalnya berada di urutan kedua dalam survei setelah Partai Kebebasan anti Uni Eropa dari tokoh populer Geert Wilders, mengatakan bahwa proses keluarnya Inggris akan memakan waktu lama, dan akan sangat tergantung pada bagaimana pemerintah Inggris bereaksi terhadap hasil itu.
"Pertama rakyat Inggris harus memutuskan kapan mereka ingin memulai proses meninggalkan Uni Eropa," katanya, seperti dikutip dari laporan Reuters.
"Proses itu mungkin bahkan tidak mulai sampai setelah pemilu Jerman tahun depan," ia menambahkan.
(Uu.G003)
Rutte, yang Partai Liberalnya berada di urutan kedua dalam survei setelah Partai Kebebasan anti Uni Eropa dari tokoh populer Geert Wilders, mengatakan bahwa proses keluarnya Inggris akan memakan waktu lama, dan akan sangat tergantung pada bagaimana pemerintah Inggris bereaksi terhadap hasil itu.
"Pertama rakyat Inggris harus memutuskan kapan mereka ingin memulai proses meninggalkan Uni Eropa," katanya, seperti dikutip dari laporan Reuters.
"Proses itu mungkin bahkan tidak mulai sampai setelah pemilu Jerman tahun depan," ia menambahkan.
(Uu.G003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016