Cirebon (ANTARA News) - PT KAI Daerah Operasional (Daop) 3 Cirebon, Jawa Barat, menyiagakan petugasnya 24 jam di titik rawan longsor dan pergerakan tanah, mengingat pada musim mudik Lebaran tahun ini dibarengi dengan seringnya turun hujan.
"Ada beberapa titik rawan bencana yang berada di perlintasan kereta api di Daop 3 Cirebon, untuk itu kami menyiagakan petugas selama 24 jam dalam rangka memantau situasi alam, baik berupa banjir, longsor dan pergerakan tanah," kata Vice President Daop 3 Cirebon Suparno di Cirebon, Jumat.
Pihaknya sudah memetakan wilayah mana saja yang menjadi titik rawan bencana alam, seperti longsor dan tanah amblas juga lainnya.
Beberapa wilayah rawan lonsor itu wilayah Cikampek, terdapat titik rawan banjir yang sering terjadi jika hujan deras dan wilayah Kertasemaya sampai Jatibarang rawan terjadi amblesan tanah.
Selain rawan akan bencana alam pihaknya juga mewaspadai dengan adanya pelemparan batu, tindakan kriminal dan juga pencurian.
"Kami siagakan 20 personel di titik rawan dan kami juga sudah memfokuskan untuk antisipasi daerah yang rawan akan bencana," ujarnya.
Menurutnya Daop 3 Cirebon juga mempersiapkan Alat Material untuk Siaga (AMUS) berupa prancah, bantalan kayu, beton, karung pasir, batu balast dan lainnya.
AMUS tersebut disiagakan di 10 titik rawan banjir dan longsor yang ada di Daop 3 Cirebon, sedangkan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan disepanjang rel kereta api, akan dilakukan penambahan petugas pemeriksa jalan rel extra (PPJ Extra).
"Untuk PPJ Extra yang disiapkan para persiapan arus mudik ini, berjumlah 54 petugas," tambahnya.
Suparno memastikan, Daop 3 Cirebon sudah siap untuk melaksanakan arus mudik dan balik tahun 2016 ini.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016