Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron mengatakan langkah penataan sistem pasar merupakan cara yang efektif dalam meredam gejolak harga baik pada masa puasa dan lebaran maupun pada waktu yang akan datang.
"Penataan terhadap sistem pasar harus segera dilaksanakan," kata Herman Khaeron dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut Herman, sejumlah aspek yang harus diperhatikan dalam penataan sistem pasar khususnya adalah berapa jumlah konsumsi masyarakat terhadap sejumlah bahan makanan pokok sehari-hari.
Pada saat ini, ujar politisi Partai Demokrat itu, masih ada kebingungan dalam menyatakan jumlah konsumsi antara lain karena masih adanya perbedaan data-data yang digunakan.
Kemudian, lanjutnya, pemerintah perlu memastikan berapa kemampuan guna memproduksi beragam produk pangan pokok tersebut sehingga ada kepastian guna mengantisipasi gejolak harga di pasar.
"Ini ada data yang perlu kita pastikan, bahwa data konsumsi dan produksi harus benar," paparnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan harga beberapa komoditas pangan pada Juni 2016 turun bila dibandingkan periode sama 2015.
Dalam paparannya pada rapat kerja dengan Komisi IV di Gedung Nusantara, Jakarta, Rabu (22/6), Amran mengatakan penurunan harga terjadi pada beras IR 42, cabai merah keriting dan cabai merah besar, cabai rawit merah dan hijau serta terigu.
"Penurunan tertinggi adalah harga cabe rawit merah yang mencapai 28,44 persen, cabai merah keriting 26,88 persen, beras IR 42 (Pera) 15,8 persen," kata Amran.
Namun, lanjutnya, penurunan itu juga diikuti kenaikan harga komoditas lain seperti beras IR I, II, beras Muncul I, beras Setra/Premium, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, ayam ras, telur ayam ras, gula pasir dan daging sapi.
Adapun kenaikan tertinggi dialami bawang putih yang mencapai 61,24 persen, gula pasir 36,9 persen dan ayam ras 34,62 persen.
Kementerian Pertanian melakukan beberapa cara seperti mengadakan pasar murah di pasar-pasar DKI Jakarta dan menyelenggarakan operasi pasar melalui toko-toko tani Indonesia (TTI) yang menawarkan komoditas pangan dengan harga murah.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016