Tripoli (ANTARA News) - Pasukan propemerintah Libya melancarkan gelombang serangan udara ke posisi ISIS di Sirte, Kamis (23/06), guna membuka jalan bagi pasukan darat untuk merebut kubu pesisir kelompok bersenjata tersebut.
"Angkatan Udara kami hari ini melancarkan serangkaian serangan udara menyasar beragam posisi ISIS di Sirte," kata Reda Issa, juru bicara Pemerintah Persatuan Nasional Libya (GNA), kepada kantor berita AFP.
"Tim teknisi militer sekarang sedang bekerja membersihkan ranjau dan bom yang dipasang (oleh ISIS) guna membuka jalan bagi pasukan darat untuk bergerak maju ke bagian-bagian berbeda di kota," kata dia.
Jika Sirte berhasil direbut, itu akan menjadi pukulan besar bagi ISIS yang telah kehilangan banyak wilayah di Suriah dan Irak.
Hingga awal Mei, ISIS menguasai garis pantai Mediterania sepanjang 280 kilometer di sekitar Sirte.
Sejak 12 Mei, pasukan propemerintah yang bergerak dari arah barat bersama pasukan Angkatan Laut Libya dan milisi dari arah timur berhasil memukul mundur ISIS ke kawasan permukiman yang luasnya hanya lima kilometer persegi.
Namun kemajuan mereka melambat ketika mereka masuk Sirte pada 9 Juni dan mencapai pusat dan bagian utara kota. ISIS memukul balik dengan serangan bom bunuh diri dan tembakan penembak jitu.
ISIS mengumumkan di sosial media pada Kamis bahwa petempurnya meledakkan dua bom dekat sekelompok pejuang pro-pemerintah di bagian timur kota, membakar satu tank dan menghantam satu pesawat intai.
Selasa menjadi hari paling berdarah dalam operasi itu bagi pasukan pro-pemerintah, yang 36 anggotanya tewas dan 100 lainnya terluka.
Menteri Kesehatan GNA pada Rabu meminta para dokter Libya di luar negeri pulang dan membantu merawat mereka yang terluka dalam perang.
Sejak awal serangan, hampir 200 anggota pasukan pro-GNA tewas dan 600 lebih orang terluka menurut sumber medis. (ab)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016