Brussels (ANTARA News) - Pertemuan pertama yang ditunggu-tunggu antara Presiden Israel Reuven Rivlin dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di bawah naungan Uni Eropa (UE) di Brussels gagal terwujud, kata beberapa sumber diplomatik pada Kamis (23/6).
Kepala Parlemen Eropa Martin Schulz pada Rabu berusaha mengatur ulang pertemuan antara kedua pemimpin itu, yang berada di Brussels untuk berunding dengan pejabat tinggi UE yang berusaha memulai kembali perundingan damai Israel-Palestina yang macet.
"Tidak ada pertemuan karena jadwal mereka tidak cocok," kata seorang asisten Schulz kepada kantor berita AFP.
Berbicara setelah berunding dengan Rivlin pada Rabu, Schulz mengatakan bahwa karena dia dan Abbas akan berada di parlemen hari itu, dan akan positif jika mereka bertemu.
Namun tidak ada pertemuan yang digelar, dan kedua pihak saling menyalahkan pada Kamis.
"Presiden Abbas siap menemui pejabat Israel mana pun yang ingin mewujudkan perdamaian, namun pertemuan semacam itu perlu persiapan, yang tidak dilakukan saat ini, dan itu seharusnya tidak dilakukan melalui media," kata seorang diplomat Palestina.
Rivlin mengatakan dia "sangat menyayangkan mengetahui (Abbas) menolak pertemuan itu... saya dengan senang hati menyambut inisiatif tersebut."
"Saya rasa aneh bahwa Presiden Mahmoud Abbas... lagi-lagi menolak bertemu pemimpin Israel," katanya.
Rivlin mengatakan pembicaraan langsung antara kedua pihak adalah satu-satunya jawaban, bukan forum internasional, untuk mencapai kesepakatan damai.
Menteri-menteri luar negeri UE dengan dukungan Prancis pada Senin menyeru konferensi internasional tentang Timur Tengah dengan tujuan memulai kembali perundingan damai yang buntu sejak 2014. (mu)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016