Badan pemerintah Pharmaceuticals Fund and Supply Agency (PFSA) menemukan cacat pada alat kontrasepsi penangkal penyakit kelamin itu menurut laporan stasiun lokal Radio Fana.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Direktur PFSA Meskele Lera mengatakan bahwa sedang dilakukan upaya untuk memaksa pemasok kondom "membayar uang pengganti dan menutup seluruh biaya proses pembuangan."
Kondom-kondom dengan nilai dua juta dolar AS itu dilaporkan diproduksi oleh perusahaan India yang tak disebutkan namanya dan dibiayai oleh Dana Global untuk Memerangi AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria/GFATM) tetapi gagal dalam pengujian dasar.
Sekitar 1,2 juta warga Ethiopia menderita AIDS menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setara dengan tingkat prevalensi 2,4 persen, dengan sebagian besar terpusat di ibu kota Addis Ababa.(kn)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016