"Sejauh ini tidak ada soal teknis yang kemudian menjadi kendala. Semua berjalan dengan baik dengan kontrol yang ketat. Bahkan, kontingen sudah dilepas oleh Bapak Presiden," kata Menpora Imam Nahrawi di Jakarta, Kamis malam (23/6).
Indonesia pada kejuaraan empat tahunan ini telah meloloskan 25 atlet yang terdiri 10 atlet bulu tangkis, tujuh angkat besi, empat panahan, dua dayung, satu atletik dan satu atlet BMX. Namun, jumlah ini masih berpeluang bertambah.
Ada tiga cabang olahraga yang saat ini masih menjalani kualifikasi yaitu renang yang mengejar limit A di Prancis serta voli pantai dan atletik yang akan menjalani kualifikasi terakhir di Australia.
"Peluang untuk menambah kekuatan kontingen masih terbuka. Makanya, kami berharap doa dari seluruh masyarakat Indonesia," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.
Setelah dilepas oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, kontingen Indonesia langsung bersiap diri untuk menjalani persiapan akhir sebelum turun di Olimpiade Brazil. Hanya saja, kontingen ini tidak berangkat bersamaan karena disesuaikan dengan program yang telah disusun.
Tim angkat besi sebelum tanding di Rio de Janeiro terlebih dahulu akan menjalani pemusatan latihan di Afrika Selatan. Sesuai dengan rencana, Eko Yuli Irawan dan kawan-kawan akan berangkat 8 Juli dan di Afrika Selatan hingga 27 Juli mendatang.
"Dipilihnya Afrika Selatan bukan karena dengan Brazil, namun karena kondisinya mirip dengan Brazil. Disana mereka akan berlatih yang dipantau oleh tim pelatih. Disana juga banyak partner tanding," kata pria asal Bangkalan Madura itu.
Jika angkat besi ke Afrika Selatan, BMX dijadwalkan akan menjadi pemusatan latihan di Amerika Serikat dan dayung saat ini sudah berlatih di Belanda. Untuk bulu tangkis dijadwalkan akan pemusatan latihan di Sao Paulo, Brazil, sedangkan atletik dan panahan berlatih di Tanah Air.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016