Jakarta (ANTARA News) - Manajemen Badan Urusan Logistik (Bulog) bersama-sama dengan Serikat Karyawan (Sekar) Bulog menunjukkan aksi kepedulian dengan membantu korban bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah.
"Kegiatan Bulog dan Sekar Peduli seperti ini bertujuan untuk meningkatkan eksistensi dan menunjukan kehadiran BUMN di tengah masyarakat Indonesia sebagai tagline kerja Kementerian BUMN yaitu BUMN Hadir untuk Negeri," kata Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Djoni Nur Ashari dalam rilis yang diterima di Jakarta, Kamis petang.
Dia mengingatkan bahwa bencana alam banjir dan longsor yang terjadi di Jateng menjadi duka bersama masyarakat Indonesia, di mana ratusan warga mengalami kerugian material maupun non material.
Sementara itu, Ketua Sekar Bulog sekaligus Koordinator Kantor Pusat Kegiatan Bulog Peduli Bencana Tri Wahyudi Saleh menuturkan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai rasa simpati dan kepedulian Manajemen beserta seluruh karyawan Perum BULOG atas musibah yang menimpa masyarakat di Jawa Tengah.
"Pada kesempatan kali ini kami mengirimkan empat tim yang langsung bekerjasama dengan BPBD dan Kodim setempat untuk mendirikan Posko Dapur Umum," kata Tri.
Manajemen Perum Bulog beserta Sekar Bulog mengirimkan empat tim tanggap darurat ke Jawa Tengah yang disebar ke empat Kabupaten, yang meliputi Kabupaten Purworejo, Kebumen, Banyumas, dan Banjarnegara.
Bantuan dalam program CSR Bulog sudah dikirimkan langsung pada Kamis ini atau tanggal 23 Juni 2016 di empat titik kabupaten tersebut.
Fokus bantuan pada tahap pertama adalah kebutuhan bahan makanan karena kebutuhan bantuan bahan makanan di posko Kodim dan BPBD, oleh karenanya kami bantu persiapkan dapur umum bersama Kodim dan BPBD.
"Kami sudah serahkan bantuan bahan makanan berupa beras, minyak, mie instan, air bersih, gula, kornet dan sarden serta genset listrik 4.000 Watt melengkapi bantuan penerangan posko," katanya.
Sedangkan Pemerintah Daerah Purworejo juga telah mengirimkan surat dalam rangka untuk permohonan pengiriman 1 ton Beras Cadangan Pemerintah untuk membantu Bencana di Purworejo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Purworejo, Budi Harjono mengatakan Desa Karangrejo dan Desa Donorati tergolong dalam tingkat tinggi rawan bencana longsor, karena wilayahnya sebagian besar tanah gambut dan marak penebangan liar.
Sebagaimana diketahui, di dua desa itulah ditemukan paling banyak korban tewas akibat longsor yang terjadi pada hari Sabtu (18/6).
Berdasarkan peta geologis, daerah rawan longsor di Jawa Tengah tersebar di sekitar Karanganyar di sebelah timur, serta di kebumen, Purworejo, Magelang, Tumanggung, Wonosobo, Purbalingga sampai Banyumas.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016