Jakarta (ANTARA News) - Terminal bus Rawamangun, Jakarta Timur, telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2016 di antaranya posko terpadu dan posko pencatatan kendaraan.
"Meskipun terminal ini adalah terminal lintasan yang hanya dijadikan tempat transit bus paling lama 30 menit, kami tetap menyediakan fasilitas ruang istirahat pengemudi, ruang ibu menyusui, dan ruang kesehatan," kata Kepala Terminal Rawamangun Bastian di Jakarta, Kamis.
Didukung dengan gedung baru yang selesai dibangun pada 2015, secara kasat mata kondisi di terminal tersebut tampak jauh lebih tertata dibandingkan terminal lain seperti Kalideres atau Pulogadung.
Mulai dari ruang tunggu penumpang sampai tempat tes urine untuk sopir dan kondektur bus seluruhnya terletak di dalam bangunan terminal.
Ruang ibu menyusui seluas 4x4 meter, ruang kesehatan umum seluas 4x9 meter, dan ruang istirahat pengemudi seluas 4x4 meter semuanya dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC).
Selain itu, di beberapa titik terpasang berbagai spanduk dan "banner" berisi imbauan keselamatan dan kehati-hatian bagi calon penumpang.
Setiap 30 menit atau satu jam sekali, petugas terminal menggunakan pengeras suara untuk menyampaikan imbauan kepada pemudik antara lain agar hati-hati dalam perjalanan, tidak memakai perhiasan berlebihan, menyimpan baik-baik barang berharga, mengenali orang di depan dan di samping, serta jangan mudah terpengaruh jika diberi makanan atau minuman dari orang tidak dikenal.
"Meskipun lahannya sempit, terminal ini harus memberi layanan terbaik supaya masyarakat terlindungi dan merasa nyaman," ujar Bastian.
Terminal Rawamangun berperan sebagai terminal transit untuk tujuan Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Sumatera dengan memberangkatkan paling banyak 40 unit armada setiap harinya.
"Sistem di sini mereka jemput penumpang, tidak ngetem. Biasanya berangkat dari Kalideres atau Pulogadung, kemudian mampir ke sini untuk mengangkut dua sampai tiga orang penumpang," kata Bastian.
Pewarta: Yashinta Difa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016