Berlin (ANTARA News) - Seorang perawat Jerman yang dipenjara seumur hidup karena membunuh dua pasien sekarang menjadi tersangka dalam sedikitnya 33 kasus kematian lainnya, kata penyidik pada Rabu (22/6), menambahkan bahwa sang perawat mengaku telah membunuh lebih banyak lagi.
Pria yang diidentifikasi sebagai Niels H. (39) itu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada Februari 2015 karena terbukti bersalah dalam dua pembunuhan dan tiga percobaan pembunuhan terhadap pasien unit perawatan intensif.
Dia sebelumnya mengklaim telah membunuh lebih dari 30 pasien dengan overdosis mematikan di rumah sakit Delmenhorst di dekat kota Bremen, yang membuatnya menjadi salah satu pembunuh berantai paling buruk di Jerman pascaperang.
Beberapa analisis yang dilakukan terhadap jasad 99 pasien Delmenhorst yang digali dari makam mereka menunjukkan bahwa sedikitnya 33 di antaranya dibunuh oleh Niels dengan suntikan fatal, kata para penyidik pada Rabu.
Namun mereka menambahkan bahwa pria tinggi dan kekar itu juga mengaku telah membunuh beberapa pasien lain di rumah sakit lain, Oldenburg Clinic, tanpa menyebutkan jumlahnya.
"Bisa dibilang horornya belum berakhir," kata Johann Kuehme, kepala kepolisian di kota Oldenburg, seperti dikutip kantor berita AFP.
Jaksa penuntut Oldenburg Thomas Sander menambahkan bahwa selain 33 kasus tersebut, "kami menduga bahwa jumlah korban yang sebenarnya lebih besar dari itu."
Ratusan data pasien klinik Oldenburg akan diperiksa sebelum memutuskan apakah penggalian massal jasad-jasad pasien perlu dilakukan.
Kasus mengerikan itu bermula 2005, ketika seorang kolega menyaksikan Niels H. menyuntik seorang pasien di rumah sakit Delmenhorst.
Pasien itu selamat dan Niels H. ditangkap dan tahun 2008 dihukum tujuh setengah tahun penjara karena percobaan pembunuhan.
Di tengah pemberitaan media, seorang perempuan menghubungi polisi, menyampaikan kecurigaan bahwa mendiang ibunya juga korban dari perawat pembunuh itu.
Pihak berwenang menggali beberapa jenazah pasien dan mendeteksi jejak obat pada kelimanya, menyatakannya sebagai sebab definitif atau faktor penyumbang.
Nils H. akhirnya mengaku menyuntik sekitar 90 pasien dengan obat supaya dia bisa menyadarkan mereka kembali dan ketika berhasil dianggap sebagai penyelamat oleh rekan-rekan medisnya.
Dia mengaku merasakan euforia ketika berhasil menyadarkan kembali pasien dan terpukul ketika gagal.
Setelah pengakuan mengejutkan mengenai obsesi perawat pembunuh itu, polisi dan jaksa membentuk komisi forensik khusus yang dijuluki "Kardio" (Cardio) untuk memeriksa kematian pasien-pasien yang lain. Penyelidikan itu diperkirakan berlangsung berbulan-bulan.
Perawat itu sebelumnya juga pernah bekerja di rumah lansia dan layanan medis darurat. (mu)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016