Jakarta (ANTARA News) - Pesantren yang dikhususkan untuk menghasilkan guru-guru mengaji sekaligus penghafal Al Quran dari Program Pembibitan Penghapal Al Quran (PPPA) Daarul Quran dibuka di Karawang, Jabar.
Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (22/6), pesantren yang diasuh oleh Ustadz Yusuf Mansur dan turut mendapat dukungan dari Pertamina Gas tersebut akan mendidik 50 anak muda penghafal Al Quran untuk menjadi guru.
"Pesantren ini nantinya akan menghasilkan guru-guru tahfidz untuk dikirim ke seluruh desa-desa di seluruh Indonesia," kata Ustadz Yusuf Mansur.
Berbeda dengan pesantren Daarul Quran yang menghasilkan para penghafal Al Quran, pesantren kali ini mensyaratkan para santrinya untuk hafal 30 juz Al Quran lebih dulu.
"Mereka nantinya akan dididik, mulai dari metodologi untuk menjadi guru-guru tahfidz," kata Yusuf.
Presiden Direktur Pertagas Hendra Jaya mewakili Badan Dakwah Islam (BDI) Pertagas menyatakan dukungan penuh pada pesantren khusus guru tahfidz tersebut.
"Keberadaan pesantren ini penting, karena bisa mencetak kader-kader yang berkualitas. Untuk itu BDI Pertamina Gas menyatakan dukungannya dalam mewujudkan generasi yang bermanfaat bagi bangsa dan agama," kata Hendra.
Pertamina akan memberikan dana bantuan sebesar Rp1 miliar untuk 50 santri selama lima tahun masa pendidikan.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016