Fokus sidang paripurna ketiga Dewan Energi Nasional sore hari ini adalah penetapan rencana umum energi nasional kita dan juga penambahan anggota dewan energi dan isu-isu strategis yang lainnya,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia melakukan sidang paripurna ke-3 Dewan Energi Nasional yang akan menetapkan rencana umum energi nasional Indonesia hingga 2050 untuk pengembangan energi.
"Fokus sidang paripurna ketiga Dewan Energi Nasional sore hari ini adalah penetapan rencana umum energi nasional kita dan juga penambahan anggota dewan energi dan isu-isu strategis yang lainnya," kata Presiden Joko Widodo saat membuka sidang paripurna di Kantor Presiden, Jakarta pada Rabu.
Menurut Presiden, rencana umum energi nasional merupakan arah dan peta jalan pengembangan energi hingga pada tahun yang ditentukan.
Presiden mendesak agar perencanaan dan pembangunan pada sektor energi dapat lebih komprehensif dan memiliki visi jangka panjang sehingga dapat menjadi pedoman bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah serta BUMN dan pemangku kepentingan terkait.
Kepala Negara juga mengatakan diperlukannya sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah dalam melaksanakan rencana umum pembangunan energi nasional.
"Saya minta rencana umum energi nasional dapat menjawab permasalahan energi saat ini dan mendatang serta dapat mengantisipasi perkembangan energi global," jelas Jokowi.
Merosotnya harga minyak global perlu menjadi momentum bagi bangsa untuk melakukan 2 hal secara simultan yaitu memperbaiki tata kelola sektor energi Indonesia serta menata kembali sektor minyak dan gas dari hulu hingga ke hilir.
"Rendahnya harga minyak juga bisa menjadi peluang untuk membangun ketahanan dan kedaulatan energi kita untuk memperkuat cadangan penyangga energi untuk mengantisipasi perkembangan masa depan," ujar Presiden.
Pada 2025, Presiden berharap agar bauran penggunaan energi baru terbarukan di Tanah Air dapat mencapai 23 persen melalui lima kali percepatan pengembangan program energi tersebut.
"Tidak boleh ada ego sektoral dan pengembangan energi baru terbarukan merupakan komitmen kita bersama, komitmen nasional kita," tegas Jokowi.
Kepala Negara juga mendesak agar rencana umum energi nasional mendorong secara agresif pengembangan energi yang bersih serta mengutamakan pada konservasi energi.
Sejumlah pejabat pemerintah yang hadir dalam sidang tersebut antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta Kepala Staf Presiden Teten Masduki.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016