Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) meluncurkan satelit generasi ketiga LAPAN-A3/LAPAN-IPB di bawah tatapanWakil Presiden Jusuf Kalla, di Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN, Jl Raya Rumpin, Kabupaten Bogor, Rabu.
"Satelit ini membawa misi penginderaan jauh eksperimental untuk memantau sumber daya pangan," kata Kepala Bagian Humas LAPAN Jasyanto.
Satelit LAPAN A3/LAPAN-IPB diluncurkan dari Sriharikota, India, yang dapat disaksikan di Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN, Rumpin.
Ia menjelaskan, satelit generasi ketiga ini dibangun atas dasar kerja sama dengan IPB yang akan dimanfaatkan untuk memantau tanaman pangan.
"Hasil pemantauannya juga dapat dimanfaatkan untuk mematau program pemerintah di bidang maritim," katanya.
Menurut Jasyanto, hasil penelitian ini sejalan dengan program Pemerintah Indonesia dalam membangun perekonomian berkelanjutan, salah satunya bidang maritim.
"Satelit ini mengemban misi pemantauan kapal laut dengan memanfaatkan sensor automatic indentification system (AIS)," katanya.
Satelit berbobot 115 kilogram ini memiliki kemampuan mengindentifikasi tutupan dan penggunaan lahan serta pemantauan lingkungan.
Muatan penginderaan jauh satelit ini berupa 4 bands multispectral imager beresolusi 18 meter dengan lebar swath 100 kilometer.
Jasyanto menambahkan, tidak hanya satelit, LAPAN juga mengembangkan produk-produk Litbang untuk pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
"LAPAN akan mendeklarasikan Pengembangan Sistem Pemantauan Maritim Berbasis Iptek Penerbangan dan Antariksa, menuju tercapainya program pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan," katanya.
Ia mengatakan, pengembagan sistem pemantau ini berfungsi sebagai pemantau sumber daya alam dan lingkungan.
Keempat produk unggulan LAPAN adalah sistem embaran maritim (SEMAR), AIS, Sistem Pemantauan Bumi Nasional, dan Maritim Surveillance System (MSS).
"LAPAN juga memberikan informasi data sateit untuk pemantauan pergerakan kapal yang ditampilkan dalam gambaran klusterr. Informasi pertumbuhan padi juga diberikan kepada Kementerian Pertanian membantu manajemen distribusi pupuk dan prakiraan panen secara nasional," katanya.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016