Paris (ANTARA News) - UEFA mengatakan pihaknya akan mengganti lapangan di Stade Pierre Mauroy di Lille setelah pertandingan terakhir Grup E antara Italia melawan Irlandia yang dimainkan pada Rabu.
Lapangan baru itu, kata mereka pada Selasa, akan didatangkan dari Belanda dan diinstalasi pada Jumat, menjelang pertandingan 16 besar pada Minggu dan perempat final pada 1 Juli.
UEFA menambahi dalam pernyataannya bahwa pihaknya juga memperbaiki lapangan-lapangan di Marseille dan Saint-Denis, yang terletak di Stade de France.
Hampir separuh jalan dari turnamen berisi 24 tim yang berlangsung sebulan ini berlangsung, tuntutan-tuntutan perihal lapangan di putaran final Piala Eropa belum pernah sebesar ini.
Sejumlah stadion menjadi tempat berlangsungnya enam pertandingan dan cuaca buruk di seantero Prancis memiliki dampak, khususnya di Lille di mana para petugas lapangan harus memperbaiki lapangan saat turun minum setelah para pemain berulang kali tergelincir.
"Kondisi-kondisi cuaca sulit yang ekstrim pada beberapa pekan terakhir (hujan, kelembaban, minimnya sinar matahari) telah memberikan dampak yang tidak dapat diubah di permukaan stadion (di Lille), meski serangkaian pendekatan telah dilakukan untuk membuat lapangan permainan dapat dipulihkan," kata UEFA dalam pernyataannya.
UEFA pada masa lalu memilih untuk mengganti permukaan lapangan, seperti yang terjadi di Basel pada Piala Eropa 2008 di Swiss, akibat rusaknya lapangan karena hujan.
Asosiasi rumput Prancis menuding UEFA terlibat skandal dengan berusaha meloloskan kondisi lapangan-lapangan pertandingan, menyalahkan konsultan lapangan badan sepak bola itu.
Sejauh ini UEFA puas dengan pekerjaan yang dilakukan konsultan lapangab RIchard Hayden.
"UEFA menolak kritik tanpa dasar yang diarahkan kepadanya sepanjang turnamen," kata mereka. Demikian laporan Reuters.
(Uu.H-RF/A020)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016