Jakarta (ANTARA News) - PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) menaikkan target pertumbuhan kreditnya secara moderat menjadi 10,5-11 persen hingga akhir 2016, dari target di awal tahun sebesar 10 persen.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Selasa malam, mengatakan hingga Mei 2016, pertumbuhan kredit di setiap sektor masih tumbuh melambat dibandingkan realisasi akhir tahun 2015.
Namun, di semester II 2016, Jahja meyakini, akselerasi kredit bisa terdorong oleh permintaan dari sektor Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), menyusul kebijakan Bank Indonesia dengan penaikkan aturan LTV yang membuat biaya uang muka turun jadi 15 persen.
"Hingga Mei 2016 ini, kredit setiap sektor masih lebih kecil dibanding Desember 2015," ujarnya.
"Di akhir tahun ini, mungkin bisa meningkat, karena KPR, tapi sebenarnya tidak bisa berharap terlalu banyak dari KPR, karena sektor ini semakin basisnya besar, maka akan semakin seperti siklus akrobat, tidak bisa beprengaruh terlalu besar ke saluran kredit," tambahnya.
Jahja memproyeksikan KPR akan tumbuh lebih dari 10 persen hingga akhir tahun. Dengan pelonggaran LTV yang dilakukan BI, dia prediksi, akan terdapat tambahan realisasi KPR sebesar Rp4 triliun.
Sementara, KPR yang menyumbang 12 persen atau sekitar Rp60 triliun dari Rp370 triliun total kredit BCA.
Jahja meyakini relaksasi LTV untuk pertumbuhan KPR akan menjadi titik awal yang baik dalam mendorong pertumbuhan kredit. Sektor KPR akan memberikan efek berlipat terhadap sektor industri, keuangan, dan akhirnya memacu permintaan kredit dari sektor lain kepada bank.
Di samping KPR, sektor KKB juga diperkirakan Jahja masih akan prospektif. Salah satu penyebabnya, keyakinan bahwa pemulihan ekonomi akan membawa perbaikan terhadap daya beli masyarakat.
Selain KKB, BCA juga mulai menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun ini. Target BCA awalnya dapat menyalurkan KUR sebesar Rp2 triliun hingga akhir tahun.
Namun, target itu kemungkinan direvisi menjadi Rp1 triliun karena masih perlunya persiapan matang untuk infrastruktur KUR.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016