Jakarta (ANTARA News) - Tim nasional Austria besutan Marcel Koller masih memiliki satu kesempatan terakhir di laga penyisihan Grup F Piala Eropa melawan Islandia di Stadion Stade de France, Saint-Denis, Prancis, Rabu (22/6).
Setelah diprediksi bakal menjadi tim kuda hitam di putaran final berbekal penampilan gemilang di fase kualifikasi, Austria justru terpuruk di dasar klasemen Grup F dengan hanya mengoleksi satu poin.
Meski demikian, Austria masih berkesempatan melangkah ke babak 16 besar jika berhasil mengalahkan Islandia.
Sebaliknya Islandia juga berambisi untuk terus melaju, sehingga Koller --yang belakangan mendapat tekanan besar meski kotraknya baru diperpanjang untuk durasi dua tahun pada Maret 2016 lalu-- sadar bahwa timnya menghadapi tantangan besar untuk bisa memperpanjang langkah mereka.
"Kami tentu tidak akan menganggap remeh laga melawan Islandia. Itu akan menjadi pertandingan yang sulit," kata Koller.
"Mereka tim yang sangat disiplin, kuat dalam menjegal dan pertahanan yang efisien, sebagaimana mereka perlihatkan di dua laga pertama," ujarya menambahkan.
Koller menyatakan proses pemulihan cedera tungkai gelandang Werder Bremen Zlatko Junuzovic berjalan baik, namun masih belum bisa dipastikan tampil menghadapai Islandia.
Sementara bek tengah Alksandar Dragovic sudah bisa menjadi pilihan lagi setelah menjalani hukuman satu pertandingan akibat kartu merah saat melawan Hongaria.
"Saya tidak perlu membangun semangat para pemain. Mentalitas mereka akan terlihat nanti. Lagipula kami masih berkesempatan (setelah menahan imbang Portugal) dan laga Rabu adalah partai 'final'," katanya.
Koller juga mengaku tak khawatir dengan penampilan gelandang Bayern Muenchen, David Alaba, yang sempat membentur mistar gawang di laga melawan Hongaria namun tak kunjung tampil optimal sesudahnya hingga harus ditarik keluar pada menit 65 dalam laga melawan Portugal.
"Saya pikir ia tak memiliki alasan untuk marah. Ia melakukan yang seharusnya dilakukan di lapangan. Tak ada alasan untuk kecewa atau tak puas, kami masih memiliki laga ketiga untuk dijalani dan sangat penting untuk menentukan kelanjutan nasib," pungkasnya, demikian AFP.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016