DKI Jakarta segera uji coba distribusi daging murah

Jakarta (ANTARA News) - Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta akan melakukan uji coba distribusi daging murah kepada para pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP).

"Untuk tahap pertama, kami berencana melakukan uji coba distribusi daging murah kepada pemegang KJP tingkat Sekolah Dasar (SD). Ada daging sapi dan daging ayam," kata Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta Darjamuni di Jakarta, Selasa.

Rencananya, menurut Darjamuni, uji coba distribusi akan dilakukan pada 27 Juni 2016 dengan total stok daging yang disiapkan, yakni 102 ton daging sapi dan 55 ton daging ayam.

"Kami sudah lakukan sosialisasi. Dalam uji coba ini, memang tidak semua pemegang KJP bisa mendapatkannya, karena total pemegang KJP ada 531.000 orang, sedangkan stok daging yang disediakan sebanyak 157.000 kilogram atau 157 ton," ujar Darjamuni.

Dia menuturkan saat ini belum diketahui jumlah penerima KJP tingkat SD yang bisa mendapatkan daging murah tersebut.

Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan masih melakukan pendataan dan menyesuaikannya dengan jumlah stok daging yang tersedia.

Ia menjelaskan pula bahwa karena stok daging yang tersedia terbatas, jatah daging murah untuk pekerja harian lepas (PHL), pekerja Penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) serta warga di rumah susun (rusun) akan disalurkan pada 2017.

"Karena sekarang kan masih tahap uji coba, jadi baru pemegang KJP tingkat SD saja yang kebagian daging murah. Tapi untuk tahun depan, mungkin akan kami perluas lagi distribusinya, bukan cuma untuk pemegang KJP," ungkap Darjamuni.

Terkait uji coba tersebut, Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta akan memberikan subsidi untuk daging sapi Rp50.000 dengan asumsi harga daging sapi di pasaran Rp89.000 per kilogram, sehingga warga dapat membeli daging sapi dengan harga Rp39.000 per kilogram.

Sedangkan untuk pembelian ayam potong, pemerintah daerah memberikan subsidi Rp25.000 dengan asumsi harga per potong ayam Rp35.000 sehingga warga bisa membelinya seharga Rp10.000.