"Hari ini Satgas akan mengawal pelaksanaan operasi pasar agar tepat sasaran sehingga harga daging bisa di kisaran Rp80 ribu per kilogram," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya di Jakarta, Selasa.
Brigjen Agung juga mengingatkan kepada Satgas di daerah agar bekerja sama dengan pihak terkait untuk terus memantau perkembangan harga dan kelangkaan sembako di daerah masing-masing.
"Apabila ditemukan adanya spekulan maupun penimbun sembako supaya segera ditangkap dan ditindak sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya tetap akan menempatkan sejumlah personel polisi di lapangan untuk mengawasi pergerakan harga pangan di masyarakat selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri.
"Babinkamtibmas akan terus berkoordinasi dengan lurah maupun kepala desa untuk ikut memonitor harga serta ketersediaan bahan pangan di masyarakat," kata Agung.
Sementara itu, pemerintah berkoordinasi dengan pelaku usaha swasta untuk menstabilkan harga daging sapi.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan, saat ini pihaknya bersama 10 perusahaan importir daging sapi menyiapkan 8.110 ton daging beku untuk kebutuhan 15 hari kedepan di Jabodetabek.
"Jumlah daging yang disiapkan 8.110 ton itu setara dengan 47.705 ekor sapi dan tambahan sapi hidup seribu ekor," kata Amran.
Mentan berpendapat tambahan stok daging dari para importir akan mampu menekan harga daging di pasaran karena harga daging dari para importir ini dijual dengan harga di bawah Rp80 ribu per kilogram. Selain daging beku, kata Amran, juga ada tambahan sapi hidup 1.000 ekor.
"Nantinya harga yang dijual semua dibawah Rp80 ribu per kilogram. Dari 10 perusahaan importir ada yang menjual Rp75 ribu hingga Rp78 ribu per kilogram, semuanya akan dilepas ke pasar," ujar Amran.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016