New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin (Selasa pagi WIB), karena euro dan pound Inggris menguat setelah jajak pendapat berayun ke mendukung kampanye untuk Inggris tetap di Uni Eropa.
Sebuah referendum akan digelar pada Kamis, 23 Juni, untuk memutuskan apakah Inggris harus meninggalkan atau tetap di Uni Eropa.
Jajak pendapat terbaru yang dirilis akhir pekan lalu menunjukkan mereka yang ingin tinggal di Uni Eropa memegang mayoritas tipis atas kubu meninggalkan Uni Eropa, menurut laporan media, Senin. Jajak pendapat menunjukkan ayunan kembali ke "tetap" setelah peristiwa pembunuhan politisi Inggris pro Uni Eropa, Jo Cox.
Mata uang bersama naik 0,33 persen terhadap greenback selama sesi Senin. Sementara itu, sterling melonjak lebih dari 2,0 persen terhadap greenback.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,57 persen menjadi 93,670 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1313 dolar dari 1,1285 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4674 dolar dari 1,4369 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7458 dolar dari 0,7400 dolar.
Dolar dibeli 103,93 yen Jepang, lebih rendah dari 104,19 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik ke 0,9627 franc Swiss dari 0,9593 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2809 dolar Kanada dari 1,2864 dolar Kanada. Demikian laporan Xinhua.
(A026)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016