Jakarta (ANTARA News) - Dua kapal perang Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Republik Cina (PLA-N) masing-masing FFG522 dan FFG524 merapat di Dermaga 210 Pelabuhan Tanjung Priok Jumat (23/3) pagi. Kedatangan dua kapal perusak (destroyer) itu disambut Duta Besar Cina untuk Indonesia Lan Lijun dan Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Dan Lantamal) III Laksamana Pertama Muhammad Jurianto. "Kedatangan dua kapal perang ini merupakan kunjungan kali pertama setelah 12 tahun dan merupakan kunjungan balasan terhadap kedatangan kapal latih TNI AL Dewaruci ke Cina pada 2006," kata Lan Lijun. Kunjungan selama tiga hari tersebut juga bertujuan untuk memperkuat kerja sama militer kedua negara yang selama ini telah berjalan baik, tambah dia. Angkatan Laut Cina bermarkas besar di Beijing dan terdiri atas tiga armada yakni Armada Utara (berpusat di Qingdao), Armada Timur (Ningbo), dan Armada Selatan bermarkas di Zhanjiang yang berbatasan langsung dengan Laut Kuning, Selat Taiwan dan Laut Cina Selatan. Indonesia dan Cina sebelumnya sepakat untuk menjalin kemitraan strategis di berbagai bidang termasuk pertahanan dan militer. Kemitraan strategis antara kedua negara ditandatangani pada April 2005 di Jakarta, saat Presiden RRC Hu Jintao berkunjung ke Indonesia. Komitmen kedua negara untuk merealisasikan kemitraan strategis itu diperkuat dengan kunjungan balasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Beijing pada 2006. Pada kesempatan terpisah, Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono mengatakan, tidak menutup kemungkinan Indonesia meningkatkan kerja sama pertahanan dan militer dengan Cina. "Cina kini telah menjadi negara yang diperhitungkan, namun bagaimanapun kerjasama yang akan di jalin harus tetap mengedepankan saling menguntungkan kedua pihak dan tetap memprioritaskan kepetingan nasional," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007