Wuhan, Tiongkok (ANTARA News) - Sedikitnya 20 orang tewas atau hilang dan kehidupan lebih dari 1,8 juta orang terganggu setelah gelombang baru hujan lebat mengguyur bagian hulu dan tengah Sungai Yangtze.
Di Provinsi Hubei, Tiongkok Tengah, hujan badai telah melanda 21 kabupaten sejak Sabtu (18/6), sehingga empat orang tewas dan 12 orang lagi hilang, demikian Departemen Urusan Sipil Provinsi tersebut.
Hujan lebat telah mempengaruhi 880.000 warga, termasuk sebanyak 10.000 warga yang dipindahkan ke tempat aman. Hujan lebat menumbangkan atau merusak lebih dari 1.100 ruang dan mempengaruhi 58.320 hektare lahan, sehingga menimbulkan kerugian ekonomi sebesar 620 juta yuan (94 juta dolar AS).
Pasokan bantuan bencana, termasuk tenda, ranjang, selimut dan pakaian telah dikirim ke Kota Huanggang, yang paling parah diguyur hujan lebat.
Kerugian serupa telah dilaporkan di Provinsi Jiangxi di hulu Sungai Yangtze, yang juga dilanda hujan lebat sejak Sabtu.
Hujan lebat menewaskan dua orang dan membuat dua orang lagi hilang di provinsi tersebut, kata Xinhua, Senin siang. Lebih dari 940.000 orang, termasuk 58.000 orang yang dipindahkan, telah jadi korban hujan lebat, kata Departemen Urusan Sipil Provinsi itu.
Hampir 400 rumah hancur dan sebanyak 63.000 hektare lahan rusak, dengan kerugian bernilai 750 juta yuan.
Kota Jingdezhen di Jiangxo telah menyaksikan banjir, yang mengakibatkan diungsikannya 12.000 warga setempat.
Hingga pukul 18.00 waktu setempat Minggu, permukaan air di Sungai Changjiang mencapai tiga meter lebih tinggi dari tingkat bahaya.
Hujan badai telah mengakibatkan kekacauan di sebagian besar Tiongkok Selatan dan Timur pekan lalu, dan merenggut banyak korban jiwa.
Badan Meteorologi Tiongkok pada Minggu terus mengeluarkan tanda siaga kuning bagi hujan lebat di sebagian besar wilayah negeri tersebut dalam dua hari ke depan.
Badai diperkirakan melanda Provinsi Guizhou, Hunan, Hubei dan Yunnan dari Minggu pagi sampai Senin pagi waktu setempat, dengan curah hujan diperkirakan mencapai 200 milimeter di beberapa daerah.
Wakil Perdana Menteri Wang Yang menyerukan peningkatan upaya guna mencegah banjir dan mengurangi kerugian akibat bencana banjir yang mungkin terjadi pada Sabtu.
Tiongkok, yang dipengaruhi oleh El Nino super, akan menghadapi cuaca yang sangat rumit dan relatif ada kemungkinan tinggi banjir terjadi selama tahun ini di negeri itu, demikian peringatan Wang.
(Uu.C003)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016