"Persiapan-persiapan mulai kita lakukan, terhitung H-12 sudah harus siap," kata Kepala Seksi Operasi UPTD Terminal Baranangsiang Sumardono, kepada ANTARA, Senin.
Sumardono menyebutkan, persiapan yang dilakukan sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan yakni agar mudik lebaran kali ini nihil kecelakaan lalu lintas. Hal ini dilakukan dengan memastikan kesiapan armada bus angkutan mudik, kondisi laik jalan maupun kesehatan para supir.
"Sudah ada rapat pembahasan dengan Menteri Perhubungan terkait persiapan mudik lebaran, arahan menteri agar lebaran kali ini zero accident," katanya.
Upaya yang dilakukan lanjutnya, dengan melakukan pemeriksaan kondisi kelaikan kendaraan armada angkutan umum yang mengangkut penumpang pada musim mudik lebaran nanti.
"Yang perlu diperiksa, ban kendaraan harus standar, spidometer harus hidup, kaca depan harus bagus, rem tangan berfungsi, semua dipastikan dalam kondisi baik," katanya.
Selain itu, para supir diberikan pengawasan serta pemeriksaan kesehatan, memastikan tidak menggunakan obat-obatan terlarang maupun mengkonsumsi alkohol.
"Arahannya keselamatan harus menjadi prioritas," katanya.
Sumardono mengatakan, Terminal Baranangsiang melayani 15 trayek Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun AKDP. Tahun ini adalah penambahan tiga trayek baru yakni Floris (Bogor-Poris dan Tanggerang), Bogor-Pulau Gadung dan Bogor-Pondok Cabe.
"Total ada sekitar 220 armada bus AKAP yang beroperasi di Terminal Baranangsiang dan sekitar 20 bus AKDP," katanya.
Rute paling jauh yang dilayani armada bus di Terminal Baranangsiang yakni Sumatera, Bali dan Jawa. Saat mudik lebaran jalur yang banyak penumpangnya adalah luar Jawa yakni Bali dan Sumatera.
"Walau Bogor bukan jalur mudik, tetapi pemudik di Bogor tetap ada, hanya saja jumlahnya tidak sebanyak di wilayah yang menjadi kawasan mudik seperti Kabupaten Bogor," kata Sumardono.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016