"Bukan lomba yang bagus bagi saya hari ini. Saya terlibat insiden pada tikungan pertama yang merusak sayap depan mobil dan saya harus berhenti dan masuk pit pada akhir lap pertama," kata Rio dalam halaman Facebook resmi tim Manor Racing, Senin dini hari.
Pebalap Manor Racing bernomor mobil 88 itu mengawali perlombaan dengan 51 lap pada total jarak 306.049 kilometer itu dalam posisi 16 di depan rekan satu timnya Pascal Wehrlein yang menempati posisi 17.
Namun, Rio menyelesaikan perlombaan pada posisi terakhir 18 setelah masuk pit stop pada lap pertama selama 33,405 detik.
"Tentunya, penggantian sayap depan membutuhkan waktu pit stop yang lebih lama. Ketika kembali ke perlombaan, posisi saya langsung tercecer ke belakang," ujar pebalap asal Solo itu.
Rio menjelaskan timnya memutuskan memakai ban Soft dan bertahan dengan strategi satu stop. "Tapi, 49 lap merupakan tugas yang berat untuk tipe ban itu. Saya harus mengatasi tingkat degradasi ban yang tinggi. Titik pengereman pun berubah setiap saat," ujar pebalap berumur 23 tahun itu.
Meskipun terseret pada posisi buncit dalam perlombaan Grand Prix Eropa itu, Rio tetap optimistis dengan perlombaan di Azerbaijan menyusul hasil bagus pada sesi kualifikasi serta menuntaskan perlombaan tanpa ada masalah pada mobil MRT05.
Sementara, Pascal terpaksa gagal melanjutkan perlombaan di Sirkuit Baku karena masalah pengereman. Padahal, pebalap asal Jerman itu sempat menempati posisi ke-10 pada lap ke-13 karena belum pernah masuk pit stop.
Direktur Manor Racing Dave Ryan mengatakan tim asal Inggris itu sengaja membedakan strategi antara Rio dengan Pascal pada Grand Prix Eropa. "Setelah melihat hasil kualifikasi yang bagus dan menyaksikan dua perlombaan GP2 yang diwarnai Safety Car, kami memisahkan strategi antara kedua mobil untuk menjangkau setiap kemungkinan," ujar Dave.
Dave menambahkan timnya masih akan berjuang dalam perlombaan berikutnya pada Grand Prix Austria di Sirkuit RedBull Ring 3 Juli mendatang.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016