Denpasar (ANTARA News) - Festival Film Swis untuk kali pertama digelar di Pulau Dewata itu dengan menampilkan 11 judul film, berlangsung empat hari, 25-28 Maret 2007.
Kesebelas film tersebut mengangkat tema mengenai seni, klasik, laga dan komedi yang dipersembahkan kepada masyarakat Bali maupun wisatawan mancanegara yang berliburan di Pulau Dewata secara cuma-cuma, kata Konsul Swis di Bali, Jon P. Zurcher.
Didampingi ketua panitia pelaksana Jane Chen di Kuta Jumat, ia mengatakan Festival film tersebut digelar di hotel Sofitel Seminyak Kuta yang diharapkan bisa disaksikan oleh masyarakat Bali sebanyak mungkin.
Kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan bertujuan memperkenalkan karya-karya film Swis yang mutunya tidak kalah dengan produksi film dari Amerika atau negara-negara lainnya.
Kesebelas film yang ditampilkan dalam kegiatan di Bali kali ini merupakan yang terbaik dari hasil seleksi yang dilakukan secara ketat, tambahnya. Film berjudul "Heidi-The Original" merupakan salah satu film yang telah mendapat sambutan positif di berbagai negara.
Film yang dibuat dalam 50 bahasa itu diharapkan mampu menarik perhatian masyarakat untuk menyaksikannya. Film klasik itu mengangkat Vitus, seorang anak jenius yang mulai membaca pada usia lima tahun. Ia pintar menghitung kalkulasi matematika dalam benaknya dan memainkan piano layaknya seorang maestro.
Dua pemain berbakat memerankan karakter Fabrizio Borsani (6) dan Teho Gheorghiu (12), keduanya tampil luar biasa dalam bermain piano dan berakting.
Orangtua Vitus sangat bangga dengan kemampuan kedua anaknya, namun sering kali Vitus bersedih karena pelajaran sekolah tidak ada tantangan buatnya.
Ia hanya ingin menjadi anak normal dan mecari kepuasan dengan meluangkan waktu bersama kakeknya yang periang dan eksentrik.
Jon P. Zurcher berharap, festival film Swis di Bali itu ditindaklanjuti dengan festival film Indonesia di Swis. Melalui upaya tersebut, katanya, ia yakin kedua bangsa dan negara dapat saling mengenal dan memahami latarbelakang dan seni budaya masing-masing.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007