Banjarnegara (ANTARA News) - Sebanyak enam warga Desa Gumelem Kulon, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Catur Subandrio.
"Mereka merupakan korban bencana longsor yang terjadi pada hari Sabtu (18/6) di dua lokasi terpisah, yakni tiga orang di Grumbul Wanarata dan tiga orang lainnya di Grumbul Gunung Duwur, Desa Gumelem Kulon," katanya didampingi Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo di Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, Minggu.
Menurut dia, tiga korban meninggal di Grumbul Wanarata terdiri atas Ahmad Hidayatulloh alias Wato (40), Sudarno Dasimin (45), dan Ahmad Bahrudin (40) dapat dievakuasi pada hari Sabtu (18/6), pukul 21.23 WIB.
Sementara tiga korban meninggal di Grumbul Gunung Duwur terdiri atas Tariwen (52), Riatin Fauzi (10), dan Fina Sritanti (10) dapat dievakuasi pada hari Sabtu (18/6), pukul 22.30 WIB.
Selain itu, kata dia, tiga warga Grumbul Wanarata yang terdiri atas Kasum (30), Zaenal (17), dan Losin mengalami luka ringan akibat bencana longsor tersebut.
"Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran, sedangkan korban meninggal di Grumbul Gunung Duwur disebabkan tertimpa rumah yang roboh akibat terkena longsor," katanya.
Ia mengakui proses evakuasi terkendala oleh hujan, minimnya lampu penerangan, dan kondisi jalan menuju lokasi kejadian sangat berat karena harus berjalan kaki sejauh 8 kilometer dari pos komando di Balai Desa Gumelem Kulon.
"Personel yang terlibat dalam proses evakuasi korban terdiri atas TRC BPBD, Kodim Banjarnegara, Polres Banjarnegara, perangkat desa, dan warga. Pagi ini, seluruh korban meninggal telah dimakamkan di pemakaman umum setempat," katanya.
Salah seorang warga Grumbul Wanarata, Rochmat, mengatakan peristiwa nahas itu terjadi saat sejumlah warga sedang bekerja bakti menyingkirkan material longsoran yang terbawa aliran Kali Bacin di samping warung milik Sudarno.
"Warga sedang menyingkirkan material longsoran berupa batu-batu yang terbawa arus kali (sungai) setelah diguyur hujan lebat yang terjadi pada hari Sabtu (18/6), sekitar pukul 14.00 WIB. Batu-batu itu disingkirkan agar tidak masuk warung milik Pak Darno," katanya.
Ia mengatakan saat sedang menyingkirkan material longsoran itu, tiba-tiba datang longsor susulan sehingga mereka segera menyelamatkan diri.
Akan tetapi nahas, kata dia, tiga warga di antaranya terluka saat berupaya menyelamatkan diri sedangkan tiga warga lainnya tertimbun longsor hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Salah seorang korban selamat, Kasum, mengaku sempat tertimbun material longsoran selama beberapa menit dan mengalami luka ringan akibat terkena batu.
"Seluruh tubuh saya tertimbun material longsoran dalam posisi terlentang. Saya berusaha keluar dari timbunan material longsoran setebal 20 centimeter itu dengan mengulurkan tangan sambil mengucapkan La Ilaha Illallah," katanya.
Ia mengaku bersyukur bisa selamat dari bencana tersebut meskipun harus kehilangan tiga saudaranya yang meninggal akibat tertimpa longsor susulan itu.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016