Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan korban tewas akibat banjir dan longsor di 16 kabupaten serta kota di Jawa Tengah menjadi 35 orang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, pada Minggu, mengatakan jumlah korban akibat banjir dan longsor di Jawa Tengah bertambah menjadi 35 orang tewas hingga Minggu pukul 17.30 WIB, dari jumlah korban tewas sebelumnya sebanyak 31 orang.
Ia mengemukakan dari 35 korban tersebut, sebanyak 31 orang tewas akibat longsor dan empat korban tewas akibat hanyut luapan air banjir.
Sementara itu, 25 orang masih dinyatakan hilang, 14 orang luka-luka, ratusan rumah rusak, yang mana kerugian ekonomi diperkirakan mencapai miliaran rupiah, katanya.
Kabupaten Purworejo menjadi daerah yang paling parah terdampak longsor, yang mana bencana itu terjadi di lima lokasi, yakni di Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, Desa Pacekelan, Kecamatan Purworejo, Desa Jelog, Kecamatan Kaligesing, Desa Sidomulyo, Kecamatan Purworejo, dan Desa Donorati, Kecamatan Purworejo.
Selain itu, Kabupaten Purworejo juga menjadi wilayah bencana yang paling banyak memakan korban, yakni 19 orang tewas, 25 orang hilang, dan 11 orang luka-luka.
Sementara itu, saat ini sebanyak enam orang dinyatakan tewas dan tiga luka-luka di Banjarnegara, tujuh tewas di Kebumen, satu tewas di Sukoharjo, satu tewas di Rembang dan satu tewas di Banyumas.
Menurut Sutopo, pencarian korban hilang masih terus dilakukan tim Search And Rescue (SAR) gabungan, yang dilakukan dengan manual serta mengerahkan lima alat berat untuk mencari korban di Kabupaten Purworejo.
Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016