Timika (ANTARA News) - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika, Provinsi Papua mengingatkan seluruh operator penerbangan di wilayah itu agar tidak menaikkan harga tiket selama musim liburan sekolah hingga liburan Lebaran mendatang.
"Setiap musim liburan, apalagi bersamaan dengan bulan puasa dan Lebaran, biasanya permintaan tiket selalu tinggi. Dengan demikian tentu operator penerbangan menjual tiket dengan harga yang lebih tinggi dari biasanya. Meski demikian, sudah ada aturan tentang penetapan tarif batas atas. Operator penerbangan tidak boleh menjual tiket lebih mahal dari tarif batas atas yang telah ditentukan pemerintah," kata Kepala Dishubkominfo Mimika John Rettob di Timika, Minggu.
John mengaku belum mengecek soal tarif tiket penerbangan sejumlah operator penerbangan di Timika. Namun dari laporan warga, diketahui bahwa harga tiket penerbangan dari Timika ke berbagai kota di wilayah barat Indonesia menjelang hari raya Lebaran sangat mahal.
"Kami belum mengeceknya, mudah-mudahan harga tiket yang mereka jual masih dalam ambang batas yang ditentukan pemerintah," katanya.
Salah seorang warga Timika Busman mengatakan tiket pesawat Garuda Indonesia rute Timika-Makassar sudah terjual habis bahkan 10 hari sebelum hari raya Lebaran yang jatuh pada 6 Juli 2016.
"Saya sudah pesan tiket jauh-jauh hari sebelumnya. Kalau dipesan sekarang, harga tiket Timika-Makassar bisa sampai Rp5 juta," katanya.
Warga Timika berharap pemerintah daerah memberikan izin kepada sebanyak-banyaknya operator penerbangan untuk dapat mengoperasikan pesawatnya dari dan ke Timika.
"Sekarang ini pilihan pesawatnya sangat terbatas karena hanya ada dua penerbangan komersial yang terbang ke Timika yaitu Garuda dan Sriwijaya. Kalau sudah menjelang hari raya, harga tiket penerbangan dari dan ke Timika semakin mahal. Tolong pemerintah daerah memperhatikan hal ini agar masyarakat bisa terbantu," harap Busman.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016