Bandung (ANTARA News) - Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Gerindra, Sunatra, menyatakan, pembangunan di Kota Bandung harus ramah lingkungan yang memberikan dampak kenyamanan dan manfaat bagi orang banyak.

"Kota Bandung saat ini sangat pesat pembangunannya, di tengah pembangunan tersebut jangan sampai berdampak buruk," kata Sunatra, di Bandung, Minggu.

Ia menuturkan pembangunan bagi sebuah bangsa merupakan sesuatu yang harus dilakukan, selain untuk kesejahteraan masyarakat juga sebagai kemajuan negara.

"Biasanya dampak pembangunan tidak bersifat langsung, tetapi jangka panjang," katanya.

Ia mencontohkan seperti rencana pembangunan Bandung Teknopokis harus mengedepankan konsep ramah lingkungan.

"Kalau Bandung ada teknopokis, dan pembangunannya tidak ramah lingkungan, maka dampaknya bukan sekarang, tapi ke depan," katanya.

Selain itu, kata Sunatra, di Bandung akan ada pembangunan struktur besar dari pengembang papan atas nasional di Gedebage, yang jika tidak memperhatikan lingkungan akan menyebabkan banjir.

"Dalam pembangunan ini, saat tanahnya ditinggikan, yang terjadi adalah banjir ke warga sekitar, termasuk warga Gedebage," katanya.

Menurut dia banjir di Gedebage sudah terjadi bertahun-tahun, bahkan saat ini sudah merasakan dampak tambahan banjir dari proyek itu.


Ia menambahkan pembangunan lain di Bandung yaitu proyek Tegal Luar yang luasnya 25.000 Hektare yang dimiliki empat perusahaan properti di Indonesia.

"Kita ke depan akan menghadapi masalah baru, selain sawah akan habis juga dampak lingkungan semakin parah," katanya.

Kasus lain proyek pembangunan di Kota Bandung yang memberikan dampak buruk terhadap masyarakat, kata Sunatra, yaitu peninggian Jalan Soekarno Hatta yang menimbulkan banjir ke pemukiman warga.

"Kondisi jalan itu memang pengguna jalannya tidak kena banjir, tapi warga sekitar kena banjir," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016