Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Asmawi Syam menyatakan peluncuran satelit milik perseroan BRIsat mengawali era baru industri perbankan, khususnya era industri perbankan digital.

"BRIsat membawa era baru dalam dunia perbankan dan juga langkah awal dalam industri finansial secara global," katanya dalam sambutan pascapeluncuran BRIsat yang disiarkan langsung oleh laman resmi perusahaan antariksa Arianespace di Jakarta, Minggu.

Pernyataan Asmawi itu merujuk pada BRIsat, yang menurut Asmawi adalah satelit perbankan yang dimiliki dan dioperasikan pertama kali di dunia oleh perusahaan perbankan.

Asmawi mengatakan satelit senilai Rp3,375 triliun itu akan menjadi kebanggaan Indonesia dan menjadi simbol sarana prasarana penting bagi BRI dalam memperluas layanan perbankan kepada masyarakat dan seluruh wilayah kepulauan di Indonesia.

Direktur Konsumer BRI Sis Apik Wijayanto mengatakan BRIsat akan mempermudah bank dengan laba terbesar di Indonesia itu dalam mendiversifikasi produk perbankan, khususnya produk yang memerlukan teknologi mutakhir.

BRIsat juga akan mempermudah BRI dalam mendorong finansial inklusi, yakni menyebarkan akses dan produk finansial ke seluruh masyarakat dan seluruh wilayah.

Selain itu, kata Sis, BRIsat akan meningkatkan efisiensi BRI dengan estimasi penurunan 40 persen dari total biaya operasional penyewaan satelit.

Sebelum ada BRIsat, BRI merogoh kocek Rp500 miliar per tahun untuk menyewa satelit.

"Mempercepat unit kerja baru BRI karena otomatis pengendalian satelit ada di bawah BRI, tidak tergantung perusahaan lain," ujarnya.

Untuk mengoperasikan BRIsat, BRI mengerahkan 53 teknisinya yang sudah dilatih di perusahaan pembuat satelit, Space System Lorel, Amerika Serikat.

Merujuk data yang dilansir Arianespace, setelah beroperasi, BRIsat akan menyediakan teknologi untuk kegiatan perbankan yang diperlukan lebih dari 10.600 kantor cabang BRI, 236 ribu gerai jaringan elektronik dan 53 juta nasabah BRI.

BRIsat resmi meluncur ke orbit pada Minggu pagi ini pukul 04.39 WIB, atau Sabtu (18/6) pukul 17.30 WIB waktu Kourou, French Guyana, Amerika Selatan, setelah dibawa oleh roket peluncur Ariane 5 dari Bandar Antariksa Guyana di Kourou.

BRIsat akan mengorbit di atas Pulau Papua, Indonesia. Orbit tujuannya adalah Geostationary dengan titik koordinat 150.5 derajat Lintang Timur.

Setelah menemukan orbit, dan penyerahan resmi dari SSL ke BRI, BRIsat akan efektif beroperasi memfasilitasi layanan perbankan dengan estimasti waktu 50 hari pascapeluncuran, atau pada pekan kedua Agustus 2016, menurut Asmawi Syam sebelumnya.


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016