Reformasi besar dari Uni Eropa dianggap lebih berterima bagi Inggris sehingga memungkinan negeri ini tetap di dalam Uni Eropa.
"Ya benar, kita harus bersiap untuk jalan bergelombang. namun kita harus tetap tenang. Referendum ini mungkin menjadi satu-satunya kesempatan bagi kita untuk menyerukan penghentian gerak maju proyek sentralisasi Eropa," ulas surat kabar itu dalam editorialnya.
Koran itu menyatakan mendukung gagasan yang dikemukakan pemimpin kelompok pro keluar dari Uni Eropa, Boris Johnson, bahwa Inggris harus menggelar referendum kedua setelah negosiasi mengenai reformasi lebih jauh bersama Brussels (Uni Eropa), demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016