Timnya bangkit bertarung untuk seri 1-1 melawan Islandia sehingga membawa mereka ke puncak klasemen Grup F dengan empat poin dari dua pertandingan dalam turnamen besar pertama mereka sejak 1972.
"Ada bayang-bayang besar ketika saya awali," kata pelatih asal Jerman ini dalam jumpa pers. "Orang hidup di masa lalu dan kami harus mendukung generasi baru ini dan memberi mereka sedikit waktu."
Hungaria menjadi runner up Piala Dunia 1938 dan 1954 namun tidak pernah lagi lolos ke turnamen global sejak 1986.
"Kami menghadapi banyak tugas di depan kami, kami ingin memotivasi dan membangun tim," kata Storck. "Setelah tahun-tahun belakangan ini tanpa sukses, maka ini hebat untuk para penggemar. Kami senang sekali."
Hungaria mendominasi penguasaan bola saat melawan Islandai tetapi gagal menciptakan peluang bersih sampai mereka memaksa Islandia menciptakan gol bunuh diri dari bek Birkir Saevarsson dua menit sebelum waktu normal usai.
"Itu memang keberuntungan namun sangat pantas," kata Storck. "Kami mendominasi permainan dan telah berusaha menciptakan peluang namun sangat tidak akurat pada sepertiga terakhir dan Islandia bertahan dengan sangat cerdas."
"Tim saya tidak menyerah dan selalu yakin serta pantas mendapatkan poin ini. Kami sudah menginvestasikan segalanya untuk mendapatkan ini."
Storck memuji Islandia yang juga menahan seri favorit juara grup Portugal pada laga pembuka mereka.
"Kami bermain menghadapi lawan yang tangguh. Portugal saja kesulitan menghadapi mereka, mereka sangat berpengalaman," kata Storck seraya menegaskan bahwa mereka bermain dengan soliditas yang sama dengan yang mereka perlihatkan pada babak kualifikasi lalu.
"Mereka tidak banyak kebobolan melawan Belanda, Republik Ceko dan Turki pada babak kualifikasi dan Anda tidak akan mencapatkan banyak peluang saat melawan tim ini," kata Storck.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016