Paris (ANTARA News) - Perancis menjadi negara pertama yang membuka berkas mengenai benda terbang takj dikenal (UFO), Kamis, ketika badan antariksa nasional membuka laman lokamayanya, yang mencatat lebih dari 1.600 penglihatan atas UFO selama lima dasawarsa. Arsip maya, yang dibarui sewaktu kasus baru dilaporkan, mengatalogkan kasus dalam rincian waktu, mulai dari yang mudah dipecahkan hingga beberapa yang terus membingungkan, bahkan untuk ilmuwan keras kepala. "Ini yang pertama di dunia," kata Jacques Patenet, insinyur penerbangan sekaligus kepala kantor penelitian "gejala benda ruang angkasa tak dikenal". UFO, yang di Perancis disebut OVNI, selalu menyebabkan timbul ketertarikan besar serta teori persekongkolan, yang tak terbilang banyak, tentang tindakan pemerintah menutup-nutupi temuan, yang dianggap terlalu peka atau menguatirkan masyarakat. "Kasus seperti seorang perempuan melaporkan melihat benda terbang menyerupai gulungan tisu toilet" jelas dinyatakan tidak pantas diselidiki, kata Patenet kepada AFP. Tapi banyak lain melibatkan banyak penglihatan -- sedikitnya pada satu kasus melibatkan ribuan orang di seluruh Prancis -- dan bukti nyata, seperti tanda bakar dan petunjuk radar, dianggap sangat serius. Pasukan keamanan membentuk barikade di depan markas badan antariksa (CNES), tempat pengumuman itu dibuat, "untuk mengeluarkan `UFOlogis` tidak diundang," kata seorang pejabat. Dari 1.600 kasus terdaftar sejak 1954, hampir 25 persen digolongkan sebagai "jenis D", yang berarti bahwa "meskipun ada data baik atau sangat bagus serta saksi terpercaya, mereka dihadapkan kepada sesuatu tidak bisa dijelaskan," kata Patenent. Laman lokamaya bisa ditemukan di www.Cnes.fr/web/4461-geipan.Php (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007