"Penurunan ini bukan karena minat pengguna bus reguler yang menurun, akan tetapi semakin banyaknya perusahaan yang mengadakan mudik massal," kata Ketua Organda DIY Agus Adriyanto, Sabtu.
Menurut dia, penurunan angkutan bus reguler diprediksi tidak terlalu besar, namun hanya sekitar 1 hingga 1,5 persen.
"Angka ini diperoleh karena pencarian tiket mudik menggunakan bus regular sudah mulai banyak dipesan pada agen di lapangan," katanya.
Ia mengatakan, dalam persiapan mudik ini, Organda DIY sudah siap untuk mendukung angkutan lebaran, mulai dari alat transportasi umum, taksi, Trans Jogja, maupun AKAP juga dimaksimalkan untuk memperlancar.
"Sedikitnya ada 400 armada bus AKAP yang telah disiapkan untuk arus mudik nantinya. Selain itu, juga bus cadangan dari pariwisata juga sudah siap. Cadangannya ada 840 bus pariwisata," katanya.
Ketua Paguyuban Agen dan Perwakilan Bus Malam (Papbima) Terminal Jombor, Kabupaten Sleman, Sony Kurniawan mengatakan arus mudik mulai akan terasa pada H-7 lebaran.
"Agenda tahunan seperti pada lebaran seperti ini, minat orang menggunakan angkutan bus tidak menurun," katanya.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016