Koordinator Basarnas Pos Meulaboh Rahmad Kenedi pada Sabtu mengatakan, tim SAR menemukan jenazah korban setelah lima hari melakukan pencarian.
"Sejak laporan masuk kita langsung turun, empat hari melakukan pencarian menyisir sungai hasilnya nihil. Korban ternyata ditemukan sudah muncul kepermukaan tidak jauh dari TKP,"katanya dalam laporan tertulis kepada wartawan.
Korban beranama Syukri berasal dari Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara. Ia terseret banjir bandang pada Minggu (14/6) di lokasi tembang emas. Basarnas mendapatkan laporan hilangnya Syukri pada Selasa (16/6) dan langsung melakukan pencarian.
Kenedi menjelaskan, keterangan dari rekannya yang selamat, mereka hendak mandi dan berbuka puasa bersama di pingir sungai, tidak lama banjir rob datang satu kali gelombang hingga menyeret keduanya, namun rekannya berhasil selamat.
Jasad korban ditemukan tidak jauh dari TKP saat menjelang waktu berbuka puasa, masyarakat yang berada di lokasi tambang melihat satu tubuh manusia yang sudah mengambang muncul kepermukaan air.
"Jasad korban kami temukan pada Jumat (17/6) sore jelang berbuka puasa, kemudian Sabtu pukul 04.15 WIB pagi kami evakuasi ke rumah rekannya di Panton Bayam untuk proses antar ke kampung asalnya," jelasnya.
Lebih lanjut Kenedi menjelaskan, untuk menuju lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) membutuhkan waktu minimal 4 jam perjalanan mengarungi sungai dengan boad mesin robin warga untuk menempuh jarak sekitar 40 kilometer ke dalam kawasan hutan.
Saat proses pencarian pihaknya menduga dari saat kejadian arus air sungai sangat deras sehingga tim pencarian BPBD, Polisi, TNI, keluarga korban dan warga bersama Basarnas melalukan penyisiran di sepanjang sungai.
Pewarta: Anwar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016