Padang (ANTARA News) - Pemerintah Kota Padang akan membangun 27 penampung air di beberapa titik guna mengantisipasi munculnya bencana banjir akibat hujan atau air pasang.

"Kami sadari saat ini drainase yang ada menyempit dan tertumpuk material, perlu dilakukan pembaruan" kata Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah di Padang, Sabtu.

Menurut dia, banjir yang terjadi dua hari lalu  tidak seperti biasanya karena terjadi di tengah kota dengan kedalaman air hingga 1,2 meter yang mengindikasikan tidak berfungsinya drainase.

Ke depan pihaknya akan merenovasi dan merombak semua drainase yang ada di kota.

"Renovasi akan dilakukan namun secara bertahap dan tidak dapat sekaligus," tambahnya.

Dia menyebutkan membuat penampungan air ini juga akan disertai kolam retensi, dan embung yang representatif.

Kesemuanya akan ditempatkan pada lokasi yang rawan terkena banjir.

Meskipun demikian, menurutnya, pembangunan dan renovasi ini tidak bisa dilakukan hanya satu atau dua tahun saja.

Melainkan perlu perlu rencana matang dan analisis untuk memastikan agar tempat penampungan air tersebut memang tepat berfungsi mengantisipasi banjir.

"Selain itu dana yang diperlukan tentunya tidak sedikit, butuh pembiayaan yang besar," ujarnya.

Dia mengaku akan segera membicarakan perihal rencana pembangunan ini kepada gubernur.

Sebab perlu ada alokasi anggaran khusus untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

"Meskipun demikian saat ini dengan dana yang ada bertahap melaksanakan renovasi drainase tersebut," ucapnya.

Sementara itu, pakar lingkungan dari Universitas Andalas Ardinis Arbain menilai jika pemkot melakukan pembangunan perlu menghindari daerah aliran sungai.

"Seperti di Aia Pacah dan Siteba yang mudah tergenang saat hujan lebat, hal ini perlu diperhatikan," ujarnya.

Pewarta: M R Denya Utama
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016