Jakarta (ANTARA News) - Kroasia seharusnya sudah lolos ke babak knockout Euro 2016 berkat penampilan dominan mereka saat melawan Republik Ceko namun kemudian terganggu dan akhirnya tergelincir oleh ulah pendukungnya sendiri Jumat malam tadi.
Begitu keributan terjadi di antara suporter Kroasia menjelang akhir pertandingan Grup D saat mereka memimpin 2-1 yang segalanya telah dikendalikan mereka, maka seluruh kompleksitas pertandingan pun berubah, sehingga Ceko bisa memaksakan seri.
Kekacauan dan interupsi singkat pertandingan setelah kembang api dilemparkan ke dalam lapangan dan para pemain Kroasia terlihat berusaha keras menenangkan para pendukung, jelas menbuat para pemain Kroasia kehilangan fokus.
Selanjutnya, Ceko merangsek ke depan.
Handball ceroboh Domagoj Vida ketika dia melompat untuk menyambut bola atas di kotak penalti membuat wasit Clattenburg tidak mempunyai pilihan selain menghadiahi penalti yang dengan senang dieksekusi mulus oleh pemain pengganti Tomas Necid untuk menyamakan kedudukan 2-2.
"Saya percaya pada diri saya sendiri. Sekalipun saat itu pertama kali saya menyentuh bola, saya yakin saya akan menciptakan gol," kata Vida.
15 menit sebelum itu skenario semacam itu terlihat mustahil. Kroasia tengah meluncur, dengan satu kaki sudah berada di 16 Besar yang untuk pertama kali sejak 2008 berkat penampilan luar biasa mereka.
Duo Ivan yang perkasa
Sejak peluit tanda pertandingan mulai, mereka mendominasi lawannya, dengan cepat menyapu permainan dari sisi ke sisi dan menyerang secara kilat dari sudut-sudut yang sulit.
Mereka juga bertahan dengan gagah perkasa. Bek petempur Vedran Corluka dengan kepala dibando karena luka yang dideritanya, melambangkan prilaku defensif yang pantang menyerah yang merasuki seluruh anggota tim Kroasia.
Mereka terus mengganggu pemain lawan dengan tekel-tekelnya, turut menekan ke depan dan memenangkan bola sebelum mendorong sejumlah pemain melancarkan serangan balik nan cepat, dan mendapatkan ganjarannya lewat dua gol ciptaan duo Ivan nan perkasa, --Perisic dan Rakitic--.
Statistik menunjukkan ada perbedaan kelas yang jauh antara kedua tim di mana Kroasia memaksakan 11 tendangan penjuru melawan dua sepak pojok Ceko, dan 19 tembakan ke arah gawang melawan tujuh yang dibuat Ceko.
Bahkan ketika pemain pengganti Milan Skoda memperkecil ketertinggalan lewat sundulan pada 14 menit sebelum pertandingan usai, terlihat mustahil Ceko akan selamat dari pertandingan ini.
Namun, Kroasia ambruk pada menit-menit terakhir, padahalempat poin dari dua pertandingan sudah terlihat dekat di depan mata yang cukup melenggangkan mereka ke 16 Besar. Penampilan mereka pada sejam pertama Jumat malam itu seharusnya dikonsentrasikan kepada apa yang dipikirkan lawannya.
Sebaliknya, Ceko malah bangkit dari ketinggalan dua gol. Andai saat itu Kroasia memiliki ketangguhan dan fokus menutup pertandingan pada level ini, hasilnya akan lain.
Yang jelas mereka bisa melakukan semua hal itu dengan sedikit bantuan dari pendukungnya di tribun penonton, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016