Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengimbau masyarakat di Provinsi Sumatera Barat dan sekitarnya untuk mewaspadai hujan lebat yang berpotensi menyebabkan banjir hingga tiga hari ke depan.
"Meskipun banjir telah surut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada. BMKG memperkirakan selama tiga hari ke depan (17-20 Juni 2016) curah hujan lebat berpotensi di wilayah Sumatera," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta pada Jumat petang.
Menurut Sutopo, cuaca di kawasan Sumatera berpotensi hujan karena menghangatnya suhu muka laut di atas normal di perairan Indonesia barat serta masuknya aliran massa udara basah dari Samudera Hindia di maritim kontinen Indonesia dan lemahnya aliran masa udara dingin Autralia di wilayah Indonesia.
Selain itu, potensi petir dan angin kencang juga diperkirakan dapat terjadi karena adanya daerah perlambatan serta pertemuan dan belokan angin di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang mengakibatkan kondisi atmosfer menjadi tidak stabil.
"Dengan kondisi potensi hujan lebat tersebut maka banjir, longsor, dan puting beliung dapat berpotensi terjadi di beberapa daerah," ujar Sutopo.
Terkait penanganan bencana banjir di kawasan Sumatera Barat, Sutopo telah berkoordinasi dengan BPBD setempat dan mengirimkan dana bantuan bencana.
Tim Reaksi Cepat BNPB telah berada di Kota Padang dan menyerahkan bantuan dana siap pakai sebesar Rp200 juta untuk BPBD Provinsi Sumatera Barat.
Selain itu, BNPB juga menyerahkan Rp300 juta untuk BPBD Kota Padang. Bantuan dana siap pakai tersebut digunakan untuk operasional penanganan darurat bencana.
Tim BNPB, BPBD Sumatera Barat dan BPBD Kota Padang serta Dinas Sosial dan relawan juga telah berkoordinasi terkait distribusi pembagian paket makan buka puasa dan sahur bagi warga terdampak banjir.
Tim penanggulangan bencana telah mendirikan dapur umum lapangan guna mensuplai konsumsi dan bantuan bagi masyarakat.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016