Biak, Papua, (ANTARA News) - Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian Tanaman Pangan (Kadisnaktan) Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua I Made Suaryadana menyebutkan, budidaya tanaman jeruk di kampung transmigrasi Moibaken distrik Yendidori seluas 25 hektare pada tahun 2016 akan menjadikan daerah ini sentra penghasil buah jeruk manis.

Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian Tanaman Pangan I Made Suaryadana di Biak, Sabtu, mengatakan, program pengembangan sentra jeruk manis sudah berjalan dan diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani transmigrasi dan warga lokal asli Biak.

Ia mengakui, selama beberapa tahun belakangan ini di wilayah kampung Moibaken dikenal memiliki lahan pertanian yang cocok ditanami berbagai jenis sayur mayur, buah jeruk, bangkuang serta tanaman palawija lain.

Petani lokal, lanjut Made, dapat mendapat keuntungan karena Moibaken dijadikan pusat budidaya tanaman jeruk manis.

Menyinggung pendanaan untuk pengadaan bibit tanaman jeruk, menurut Made, akan dibantu dari anggaran tugas perbantuan pemerintah pusat lewat Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

"Untuk dukungan pendanaan sudah diprogramkan pada 2016," kata Kadisnaktan Made.

Pemkab Biak Numfor melalui visi misi Bupati Thomas Ondy berupaya bangkit dan mandiri. Saat ini jajaran dinas perternakan dna pertanian telah membuat program pembinaan petani lokal untuk membuka lahan ekonomi produktif di kampung.

Berdasarkan data wilayah transmigrasi Kampung Moibaken dihuni sekitar 45 kepala keluarga dari Pulau Jawa yang bersama warga lokal asli Biak hidup harmonis dalam mengelola lahan pertanian dan pengembangan ternak hewan sapi dan kambing.
(M039)

Pewarta: Muhsidin
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016